Pernahkah kita sadari bahwa diluar sana ada seseorang yang peduli dengan kita. Tanpa harus ada kata yang terucap, tanpa ada sosok yang duduk disebelah kita dan tanpa mata yang saling bertatapan. Mungkin tanpa kita sadari, orang yang sangat jauh disana sedang memikirkan kita. Semua kata-kata yang tertulis mungkin untuk diri kita. Dan kata-kata yang kutulis buat seseorang diluar sana juga? Tapi kita tidak pernah sadar...Ada orang yang benar-benar sayang kepada kita. Sosok yang dingin, mungkin. Seseorang yang tak berani menanyakan bagaimana kabarnya saat ini. Yang tidak memiliki tanda-tanda apapun. Tanda yang tak pernah terlihat namun bisa kita rasakan,itu juga kalau kita peka. Kalau seseorang yang menyayangi kita selalu mendoakan dalam diamnya, dalam jarak yang berbeda. Namun, kita tidak peka. Sampai pada akhirnya seseorang yang menyayangi kita diam-diam pergi meninggalkan kita, karena kita tidak pernah sadar.
Karena yang menyayangimu hanyalah seorang penonton, tidak berani berkata apa-apa. Memikirkan dan mendoakanmu dalam diamnya. Untuk Biru yang selalu kuat dan selalu aku kagumi.
Tulisan Aira P. Kinanthi untuk lelaki keturunan Cina, Kompeni dan Jawa, tokoh imajinasi pada novel yang sedang penulis buat.
Sunday, October 19, 2014
Kosong
Ada waktunya untuk pergi melepaskan yang telah diperjuangkan
Inilah saatnya untuk melepaskan sebuah rasa
Tetapi bukan untuk menghilangkan cerita
Tak sempat berucap, tak sempat terdengar
Mungkin doa ini masih diperjalanan
Belum tiba padanya
Mungkin inilah saatnya
Untuk menyelesaikan cerita
Disaat akhir yang tak ada cerita
Tlah,kosong
Inilah saatnya untuk melepaskan sebuah rasa
Tetapi bukan untuk menghilangkan cerita
Tak sempat berucap, tak sempat terdengar
Mungkin doa ini masih diperjalanan
Belum tiba padanya
Mungkin inilah saatnya
Untuk menyelesaikan cerita
Disaat akhir yang tak ada cerita
Tlah,kosong
Subscribe to:
Posts (Atom)