Asalnya aku ingin memeluknya dari belakang tapi aku tidak ingin mengganggu tidurnya. Aku terus memerhatikan wajahnya. Melihat bagaimana wajahnya yang tidak berubah dari detik ke detik. Wajah yang selalu kusuka setiap harinya.Mungkin aku tidak berani menatapnya terlalu lama seperti ini saat ia terbangun. Aku lebih suka saat ia tertidur, sangat tenang. Aku menangis, hanya air mata lembut yang mengalir hangat. Hati dan pikiranku yang terbawa raut suasana lembut wajahnya. Tidak ada yang melihatnya, hanya aku dan Dia. Lalu ia terbangun sambil memelukku begitu erat. Pelukan yang sangat lama.
"Selamat ya Kak!"
No comments:
Post a Comment