Pernahkah kita sadari bahwa diluar sana ada seseorang yang peduli dengan kita. Tanpa harus ada kata yang terucap, tanpa ada sosok yang duduk disebelah kita dan tanpa mata yang saling bertatapan. Mungkin tanpa kita sadari, orang yang sangat jauh disana sedang memikirkan kita. Semua kata-kata yang tertulis mungkin untuk diri kita. Dan kata-kata yang kutulis buat seseorang diluar sana juga? Tapi kita tidak pernah sadar...Ada orang yang benar-benar sayang kepada kita. Sosok yang dingin, mungkin. Seseorang yang tak berani menanyakan bagaimana kabarnya saat ini. Yang tidak memiliki tanda-tanda apapun. Tanda yang tak pernah terlihat namun bisa kita rasakan,itu juga kalau kita peka. Kalau seseorang yang menyayangi kita selalu mendoakan dalam diamnya, dalam jarak yang berbeda. Namun, kita tidak peka. Sampai pada akhirnya seseorang yang menyayangi kita diam-diam pergi meninggalkan kita, karena kita tidak pernah sadar.
Karena yang menyayangimu hanyalah seorang penonton, tidak berani berkata apa-apa. Memikirkan dan mendoakanmu dalam diamnya. Untuk Biru yang selalu kuat dan selalu aku kagumi.
Tulisan Aira P. Kinanthi untuk lelaki keturunan Cina, Kompeni dan Jawa, tokoh imajinasi pada novel yang sedang penulis buat.
Sunday, October 19, 2014
Kosong
Ada waktunya untuk pergi melepaskan yang telah diperjuangkan
Inilah saatnya untuk melepaskan sebuah rasa
Tetapi bukan untuk menghilangkan cerita
Tak sempat berucap, tak sempat terdengar
Mungkin doa ini masih diperjalanan
Belum tiba padanya
Mungkin inilah saatnya
Untuk menyelesaikan cerita
Disaat akhir yang tak ada cerita
Tlah,kosong
Inilah saatnya untuk melepaskan sebuah rasa
Tetapi bukan untuk menghilangkan cerita
Tak sempat berucap, tak sempat terdengar
Mungkin doa ini masih diperjalanan
Belum tiba padanya
Mungkin inilah saatnya
Untuk menyelesaikan cerita
Disaat akhir yang tak ada cerita
Tlah,kosong
Monday, August 25, 2014
Teruntuk
Teruntuk kamu yang selalu terlihat hebat,
Tak apalah hanya Dia yang tahu untuk siapa tulisan ini
Aku bisa bebas menulis tanpa harus ada yang terganggu
Tapi, kalau kamu merasa, ah jangan terlalu percaya
Siapa tahu salah
Kalau kamu memang hebat untuk dirimu dan diri yang lain
Mungkin tulisan ini untukmu
Aku terus mendoakanmu
Tak apalah hanya Dia yang tahu untuk siapa tulisan ini
Aku bisa bebas menulis tanpa harus ada yang terganggu
Tapi, kalau kamu merasa, ah jangan terlalu percaya
Siapa tahu salah
Kalau kamu memang hebat untuk dirimu dan diri yang lain
Mungkin tulisan ini untukmu
Aku terus mendoakanmu
Tuesday, August 5, 2014
Ada yang Bertanya Lagi
Seseorang bertanya kepadaku,perbedaan 'kagum' dan 'suka'. Aku sendiri bingung, bukan tak mengerti tapi hanya sedikit takut terpeleset menafsirkan dua kata tersebut. Kalau menurut pandanganku, kagum itu sebuah perasaan yang bisa melebihi perasaan apapun bahkan bisa luas sekali artinya, kemungkinan hanya diri sendiri yang bisa mengartikannya. Dan kagum itu lebih serius dibandingkan dengan suka. Ntahlah, ini hanya pendapatku saja.
Kalau suka? suka itu biasanya hanya sementara, bisa kapan saja rasa suka itu hilang. Mungkin makna suka lebih ringan dibandingkan kagum.Suka,kita bisa mengatakannya kepada hampir semua hal tapi apabila sampai mengagumi suatu hal, mungkin hal itu memang berbeda.
Kalau suka? suka itu biasanya hanya sementara, bisa kapan saja rasa suka itu hilang. Mungkin makna suka lebih ringan dibandingkan kagum.Suka,kita bisa mengatakannya kepada hampir semua hal tapi apabila sampai mengagumi suatu hal, mungkin hal itu memang berbeda.
Monday, August 4, 2014
Menunggu Daun Jatuh
Masihkah detik berjalan
Ya? Apakah bisa kau beritahu kapan daun itu jatuh?
Maksudku kapan pastinya,
Sulit bukan
Sampai kapan dia tetap bertahan di ranting-ranting pohon
Bukankah sudah menguning
Atau kau tahu waktu yang tepat?
Jangan sampai sia-sia menahan waktu
Ya? Apakah bisa kau beritahu kapan daun itu jatuh?
Maksudku kapan pastinya,
Sulit bukan
Sampai kapan dia tetap bertahan di ranting-ranting pohon
Bukankah sudah menguning
Atau kau tahu waktu yang tepat?
Jangan sampai sia-sia menahan waktu
Saturday, May 10, 2014
Halo Bandung
Bandung, Akhir Maret 2009
"Perkenalkan nama saya Fairuz Nisa Fauziah, saya dari SMP Tri Ratna Sibolga,Sumatera Utara" lalu aku tersenyum.
Terlihat kalau teman-teman baruku setengah kaget. Setelah memperkenalkan diri aku duduk kembali ke bangku kosong itu, tepat di depan guru.Duduk sendiri tidak ada teman sebangku.
Itulah hari pertamaku di SMPN 3 Bandung. Sempat kaget, karena banyak sekali ruangan kelas. Kelas 8 nya saja sampai J kalau tidak salah. Berbeda jauh dengan sekolahku yang dulu, satu angkatan hanya 2 kelas. Aku masuk kelas 8-I, anak-anaknya ramah. Satu per satu mereka menghampiriku dan memperkenalkan diri mereka.
Pelajaran pertama adalah Fisika,tentang Cermin. Ternyata aku sudah mempelajari bab tersebut di sekolahku yang dulu. Guruku heran mengapa begitu cepat. Biasa,karena aku murid baru jadi ditanya-tanya tentang sekolahku yang dulu.
"Fairuz, disana berapa jam Fisika nya?"
"6 jam bu" jawabku. Terlihat orang-orang disekitarku kaget mendengar jawaban itu.
"Wah banyak juga ya, kalau di sini hanya 3 jam"
Ya begitulah perbedaan negeri dan swasta, apalagi swasta non-muslim yang tingkat kedisiplinannya sangat tinggi.Alhamdulillah, aku tidak terlalu sulit mengikuti pelajaran saat itu berkat didikan di Tri Ratna yang sangat disiplin. Terkadang aku rindu diajar guru-guru di Tri Ratna, bisa membuat semua siswanya mengerti.
Saat istirahat ada seseorang yang bertanya kepadaku, namanya Bella
"Fai, kenapa kamu masuk sini? padahal ke yang lain aja"
Waduh pertanyaan yang aneh ya, jadi merasa salah masuk sekolah hahaha.
"Kenapa emang? Bukannya disini juga bagus ya? dibawah sekolah apa tuh yang katanya bagus.. Aku ke sini biar deket dari rumah, jadi cuman sekali naik angkot. Kalau jauh-jauh ngga ada yang nganter, uwa akunya sibuk dan belum hapal jalan walaupun dulu pas liburan juga sering ke Bandung"
"Iya Fai, kamu mendingan ke SMP 5 atau 2 gitu...kayanya lebih cocok hahaha"lalu dia tertawa dan pergi.
Dalam hati "Emang sebagus apa sih kedua SMP itu?" Aku tidak terlalu ambil pusing.
Setiap hari aku heran kenapa banyak anak-anak yang mengerjakan PR di sekolah, apa ngga kena marah ya? Ternyata kalau di negeri ngga ada hukuman kalau ngga ngerjain atau ngerjain di sekolah.
"Fai udah ngerjain?"tanya anak-anak.
"Udah kok"
"Waah rajin amat" pasti bilang seperti itu.Kalau di SMP yang dulu sih sudah kena marah ya.
Aku bertemu teman-teman yang aneh. Namanya Nicky, Vinna, Annisa dan Adelia. Yang paling aneh sih Nicky sama Vinna, mereka teman baca buku dan bersepeda sampai sekarang. Kalau bertemu mereka tidak usah bercerita masalah yang ada, tertawa terus-terusan masalahnya hilang. Kalian sahabat yang langka,mungkin harus diawetkan.
Diantara yang lain akulah yang paling cool and calm. Tapi bisa juga gila bareng mereka. Akulah yang selalu dijailin, menjadi korban-korban keisengan.
"Fay coba kamu ikutin cara ngomong yang di iklan Aqua"
Dan bodohnya malah aku ikutin hahahah.
"Mirip Fay! Mirip! Wajah kamunya mirip sih sama yang di iklan hahaha, beta sonde tidak pernah terlambat lagi"
Beberapa minggu di SMP 3, ada tugas seni musik nyanyi lagu daerah. Dan akhirnya aku nyanyi lagu Batak, judulnya "Boru Panggoaran"
Ho do borukku
Tappuk ni ate atekki
Ho do borukku
Tappuk ni pusu pusukki,
Burju burju maho
Namarsikkola i
Asa dapot ho
Na sinitta ni rohami
Molo matua sogot ahu
Ho do manarihon ahu
Molo matinggang ahu inang
Ho do namanogu-nogu ahu
Reff :
Ai ho do borukku,
boru panggoaranhi
Sai sahat ma da na di rohami.
Ai ho do borukku,
boru panggoaranhi
Sai sahatma da na di rohami
Bagaimana? bangus ngga suara aku? Belum tau yaa kalau dulu aku suka lomba paduan suara.
(Berlanjut)
"Perkenalkan nama saya Fairuz Nisa Fauziah, saya dari SMP Tri Ratna Sibolga,Sumatera Utara" lalu aku tersenyum.
Terlihat kalau teman-teman baruku setengah kaget. Setelah memperkenalkan diri aku duduk kembali ke bangku kosong itu, tepat di depan guru.Duduk sendiri tidak ada teman sebangku.
Itulah hari pertamaku di SMPN 3 Bandung. Sempat kaget, karena banyak sekali ruangan kelas. Kelas 8 nya saja sampai J kalau tidak salah. Berbeda jauh dengan sekolahku yang dulu, satu angkatan hanya 2 kelas. Aku masuk kelas 8-I, anak-anaknya ramah. Satu per satu mereka menghampiriku dan memperkenalkan diri mereka.
Pelajaran pertama adalah Fisika,tentang Cermin. Ternyata aku sudah mempelajari bab tersebut di sekolahku yang dulu. Guruku heran mengapa begitu cepat. Biasa,karena aku murid baru jadi ditanya-tanya tentang sekolahku yang dulu.
"Fairuz, disana berapa jam Fisika nya?"
"6 jam bu" jawabku. Terlihat orang-orang disekitarku kaget mendengar jawaban itu.
"Wah banyak juga ya, kalau di sini hanya 3 jam"
Ya begitulah perbedaan negeri dan swasta, apalagi swasta non-muslim yang tingkat kedisiplinannya sangat tinggi.Alhamdulillah, aku tidak terlalu sulit mengikuti pelajaran saat itu berkat didikan di Tri Ratna yang sangat disiplin. Terkadang aku rindu diajar guru-guru di Tri Ratna, bisa membuat semua siswanya mengerti.
Saat istirahat ada seseorang yang bertanya kepadaku, namanya Bella
"Fai, kenapa kamu masuk sini? padahal ke yang lain aja"
Waduh pertanyaan yang aneh ya, jadi merasa salah masuk sekolah hahaha.
"Kenapa emang? Bukannya disini juga bagus ya? dibawah sekolah apa tuh yang katanya bagus.. Aku ke sini biar deket dari rumah, jadi cuman sekali naik angkot. Kalau jauh-jauh ngga ada yang nganter, uwa akunya sibuk dan belum hapal jalan walaupun dulu pas liburan juga sering ke Bandung"
"Iya Fai, kamu mendingan ke SMP 5 atau 2 gitu...kayanya lebih cocok hahaha"lalu dia tertawa dan pergi.
Dalam hati "Emang sebagus apa sih kedua SMP itu?" Aku tidak terlalu ambil pusing.
Setiap hari aku heran kenapa banyak anak-anak yang mengerjakan PR di sekolah, apa ngga kena marah ya? Ternyata kalau di negeri ngga ada hukuman kalau ngga ngerjain atau ngerjain di sekolah.
"Fai udah ngerjain?"tanya anak-anak.
"Udah kok"
"Waah rajin amat" pasti bilang seperti itu.Kalau di SMP yang dulu sih sudah kena marah ya.
Aku bertemu teman-teman yang aneh. Namanya Nicky, Vinna, Annisa dan Adelia. Yang paling aneh sih Nicky sama Vinna, mereka teman baca buku dan bersepeda sampai sekarang. Kalau bertemu mereka tidak usah bercerita masalah yang ada, tertawa terus-terusan masalahnya hilang. Kalian sahabat yang langka,mungkin harus diawetkan.
Diantara yang lain akulah yang paling cool and calm. Tapi bisa juga gila bareng mereka. Akulah yang selalu dijailin, menjadi korban-korban keisengan.
"Fay coba kamu ikutin cara ngomong yang di iklan Aqua"
Dan bodohnya malah aku ikutin hahahah.
"Mirip Fay! Mirip! Wajah kamunya mirip sih sama yang di iklan hahaha, beta sonde tidak pernah terlambat lagi"
Beberapa minggu di SMP 3, ada tugas seni musik nyanyi lagu daerah. Dan akhirnya aku nyanyi lagu Batak, judulnya "Boru Panggoaran"
Ho do borukku
Tappuk ni ate atekki
Ho do borukku
Tappuk ni pusu pusukki,
Burju burju maho
Namarsikkola i
Asa dapot ho
Na sinitta ni rohami
Molo matua sogot ahu
Ho do manarihon ahu
Molo matinggang ahu inang
Ho do namanogu-nogu ahu
Reff :
Ai ho do borukku,
boru panggoaranhi
Sai sahat ma da na di rohami.
Ai ho do borukku,
boru panggoaranhi
Sai sahatma da na di rohami
Bagaimana? bangus ngga suara aku? Belum tau yaa kalau dulu aku suka lomba paduan suara.
(Berlanjut)
Tanpa Judul
Ada saatnya kamu merasa jika salah berdiri. Dan membutuhkan yang sebenarnya kamu cari sebelum-sebelumnya. Ketika sabar sudah tak terasa lagi. Semuanya terasa hambar. Setidaknya jangan bersembunyi dibalik senyuman. Pasti, pasti yang kamu cari akan datang. Tidak melalui satu jalur saja, banyak sekali jalur yang harus kamu lalui. Bila kamu ingin meresapinya, cobalah berjalan sendiri. Tapi bila kamu ingin menghargainya, cobalah berjalan bersama-sama.
Dan ada saatnya kamu ingin kembali ke masa lalu. Hal yang selalu kamu inginkan terus berlanjut untuk kedepannya. Tapi apa mau dikata, bila waktu yang memberhentikan keinginanmu untuk waktu yang lama, waktu manusia. Bagaimana dengan waktu alam ini? Suatu saat kamu sadar, terlalu singkat. Dan kamu mulai paham bagaimana tidak melupakan apa yang kamu inginkan, yang nantinya akan membantumu berjalan di jalur yang akan kamu lewati. Pastinya kamu akan menemukan siapa yang akan diajak berjalan bersama, berjalan melewati berbagai dimensi cerita tanpa merasa kecewa.
Bandung, 10 Mei 2014.
Dan ada saatnya kamu ingin kembali ke masa lalu. Hal yang selalu kamu inginkan terus berlanjut untuk kedepannya. Tapi apa mau dikata, bila waktu yang memberhentikan keinginanmu untuk waktu yang lama, waktu manusia. Bagaimana dengan waktu alam ini? Suatu saat kamu sadar, terlalu singkat. Dan kamu mulai paham bagaimana tidak melupakan apa yang kamu inginkan, yang nantinya akan membantumu berjalan di jalur yang akan kamu lewati. Pastinya kamu akan menemukan siapa yang akan diajak berjalan bersama, berjalan melewati berbagai dimensi cerita tanpa merasa kecewa.
Bandung, 10 Mei 2014.
Friday, May 9, 2014
Sama
Bagaimana rasanya kalau berkenalan dengan sosok yang benar-benar mirip dengan kita? Tentunya kaget dan heran, kok bisa ya banyak yang sama?
Hari itu tanpa sengaja aku berkenalan dengan seseorang di dunia maya, kira-kira saat genting-gentingnya memilih jurusan kuliah, ya sekitar satu tahun yang lalu. Saat itu aku sedang mencari info mengenai perguruan tinggi yang sangat terkenal di kota Bogor. Aku mencari foto-foto bagaimana gambaran di sana disebuah photoblog. Dan hari itu aku menemukan "aku" yang lain. Dia juga suka fotografi, suka nulis, suka jalan-jalan, kita sama-sama ingin masuk jurusan arsitekur, sama-sama pakai kacamata, sama-sama enak dipandang hahaha,kita punya satu adik laki-laki dan perempuan, kita anak pertama, suka warna biru mungkin, dan yang terakhir ulang tahun kita sama, 28 Maret 1995.Maybe I found my reflection!I'm sure, you don't know me, because I'm anonymous, sorry if I bothering you.
Aku rasa dia orang yang menyenangkan dan asyik untuk berteman. Siapa tahu suatu saat kita bisa bertemu di dunia nyata. Dan yang terakhir, kita sama-sama tidak jadi masuk jurusan Arsitektur. How could it be?
Hari itu tanpa sengaja aku berkenalan dengan seseorang di dunia maya, kira-kira saat genting-gentingnya memilih jurusan kuliah, ya sekitar satu tahun yang lalu. Saat itu aku sedang mencari info mengenai perguruan tinggi yang sangat terkenal di kota Bogor. Aku mencari foto-foto bagaimana gambaran di sana disebuah photoblog. Dan hari itu aku menemukan "aku" yang lain. Dia juga suka fotografi, suka nulis, suka jalan-jalan, kita sama-sama ingin masuk jurusan arsitekur, sama-sama pakai kacamata, sama-sama enak dipandang hahaha,kita punya satu adik laki-laki dan perempuan, kita anak pertama, suka warna biru mungkin, dan yang terakhir ulang tahun kita sama, 28 Maret 1995.Maybe I found my reflection!I'm sure, you don't know me, because I'm anonymous, sorry if I bothering you.
Aku rasa dia orang yang menyenangkan dan asyik untuk berteman. Siapa tahu suatu saat kita bisa bertemu di dunia nyata. Dan yang terakhir, kita sama-sama tidak jadi masuk jurusan Arsitektur. How could it be?
Sunday, March 23, 2014
Dan Bagaimana?
Bagaimana kalau semua sapa yang terucap bukan hanya sekedar sapaan
Bagaimana kalau semua cerita yang disampaikan itu ceritamu
Bagaimana kalau semua "Apa kabar" masih untuk yang sama
Bagaimana kalau semua pertanyaan ini masih terus berlanjut
Dan Bagaimana kalau tulisan ini masih ditujukan untukmu?
Bagaimana kalau semua cerita yang disampaikan itu ceritamu
Bagaimana kalau semua "Apa kabar" masih untuk yang sama
Bagaimana kalau semua pertanyaan ini masih terus berlanjut
Dan Bagaimana kalau tulisan ini masih ditujukan untukmu?
Nah, Inilah "Kami"
Jadi ceritanya penulis agak heran kenapa bisa berjalan ke arah "sini" bukan ke arah "sana". Ya saya benar-benar heran. Ceritanya panjang untuk diceritakan. Singkat saja, tahun lalu saya dan teman-teman berjuang bersama-sama untuk masuk PTN. Saya masih yakin dengan cita-cita dari kecil, menjadi seorang arsitek. Segala jurusan arsitektur di berbagai PTN saya jelajahi, saya tes sana-sini, bahkan sampai berjuang ke luar kota demi satu cita-cita "Arsitek". Namun segalanya kembali kepada pemilik kuasa. Kita yang merencanakan dan Dia yang menentukan. Tidak ada satupun yang lulus. Lalu saya kembali bertanya,"Apa jangan-jangan saya tuh memang bukan menjadi arsitek?"
Dan pada suatu saat, ada teman dekat saya yang bertanya, "Kamu udah ada cadangan belum?"
"Belum nih, masih berharap UTUL UGM, belum ada sama sekali cadangan"
"Yaudah,daftar swasta aja atuh, nih aku juga daftar buat cadangan,katanya bagus kok"
"Ohiya? Yaudah deh ntar aja daftarnya gelombang terakhir"
Akhirnya saya mendaftar ke sana.
Saya dinyatakan lulus di kampus swasta itu. Ya bersyukur saja, setidaknya ada cadangan sebelum menunggu kabar dari Utul, berharap sebentar lagi akan terbang ke Jogja. Namun, untuk kesekian kalinya ditolak PTN.Padahal itu harapan terakhir. Akhirnya saya ikhlas harus berkuliah di kampus swasta itu. Awalnya sempat sedih, ya tau sendiri sekolah saya termasuk sekolah favorit yang semua anak-anaknya memiliki cita-cita masuk ke PTN-PTN favorit,termasuk saya. Tapi setelah dipikir-pikir, inilah yang paling terbaik. Mungkin usaha dan proses yang lalu akan berbuah manis suatu saat, bukan sekarang. Saya tetap berpikir positif, siapa tahu disana saya akan lebih bermanfaat buat orang lain, lebih banyak mendapatkan pahala.
Awalnya memang berat, tapi saya banyak belajar hal yang tidak pernah dirasakan sebelumnya, yaitu belajar bagaimana kita tetap berdiri kuat ketika angin kencang dan berusaha tetap bersyukur di dalam kegagalan, itu yang disebut mengelola kebahagiaan. Karena rasa senang atau sedih diciptakan sendiri. Saya berhasil menciptakan rasa senang ketika sedih. Ohiya, pada akhirnya saya tidak jadi masuk arsitektur, padahal di kampus saya sekarang ada jurusan arsitektur. Nah itu dia tanda tanyanya, mengapa bisa seperti itu.
Setiap ada yang bertemu
"Fay arsi kan ya?"
"Bukan... sodaranya, Planologi"
"Loh kok bisa? bukannya di kampus ada arsi kan ?"
"Ngga ngerti aku juga, pas dulu daftar malah nyeklis plano"
"Ih kamu salah nyeklis kali waktu itu"
Mengapa dulu tiba-tiba pengen plano karena sebuah alasan sederhana yaitu ingin keliling Indonesia lagi, ya pengen bisa jalan-jalan kesana kemari. Ternyata Plano itu menyenangkan! Belajar semua hal, ada sosial, teknik dan seni. Percampuran yang mengasyikkan. Ya, sebuah jurusan yang merencanakan apa yang ada di bumi dan di langit,tapi yang menentukan hanyalah Dia. Dan "kami" hanya berdiri di belakang layar, jarang terlihat. "Kami" yang merencanakan kota agar nyaman. "Kami" yang akan memimpin semua ahli, baik anak teknik maupun sosial. Bekerja dengan peta-peta, kontur, persil yang luar biasa bisa membuat mata semakin rusak, di depan laptop bersama para software serta bekerja sama dengan anak-anak teknik lainnya. Kelebihan "Kami" adalah berpikir komprehensif dan mampu meramal dengan ilmu futurologi untuk menganalisis perkotaan. "Kami" sering melakukan survei sana-sini, sangat melelahkan, tapi "kami" senang karena selalu bersama-sama.We plan for a better future
Dan pada suatu saat, ada teman dekat saya yang bertanya, "Kamu udah ada cadangan belum?"
"Belum nih, masih berharap UTUL UGM, belum ada sama sekali cadangan"
"Yaudah,daftar swasta aja atuh, nih aku juga daftar buat cadangan,katanya bagus kok"
"Ohiya? Yaudah deh ntar aja daftarnya gelombang terakhir"
Akhirnya saya mendaftar ke sana.
Saya dinyatakan lulus di kampus swasta itu. Ya bersyukur saja, setidaknya ada cadangan sebelum menunggu kabar dari Utul, berharap sebentar lagi akan terbang ke Jogja. Namun, untuk kesekian kalinya ditolak PTN.Padahal itu harapan terakhir. Akhirnya saya ikhlas harus berkuliah di kampus swasta itu. Awalnya sempat sedih, ya tau sendiri sekolah saya termasuk sekolah favorit yang semua anak-anaknya memiliki cita-cita masuk ke PTN-PTN favorit,termasuk saya. Tapi setelah dipikir-pikir, inilah yang paling terbaik. Mungkin usaha dan proses yang lalu akan berbuah manis suatu saat, bukan sekarang. Saya tetap berpikir positif, siapa tahu disana saya akan lebih bermanfaat buat orang lain, lebih banyak mendapatkan pahala.
Awalnya memang berat, tapi saya banyak belajar hal yang tidak pernah dirasakan sebelumnya, yaitu belajar bagaimana kita tetap berdiri kuat ketika angin kencang dan berusaha tetap bersyukur di dalam kegagalan, itu yang disebut mengelola kebahagiaan. Karena rasa senang atau sedih diciptakan sendiri. Saya berhasil menciptakan rasa senang ketika sedih. Ohiya, pada akhirnya saya tidak jadi masuk arsitektur, padahal di kampus saya sekarang ada jurusan arsitektur. Nah itu dia tanda tanyanya, mengapa bisa seperti itu.
Setiap ada yang bertemu
"Fay arsi kan ya?"
"Bukan... sodaranya, Planologi"
"Loh kok bisa? bukannya di kampus ada arsi kan ?"
"Ngga ngerti aku juga, pas dulu daftar malah nyeklis plano"
"Ih kamu salah nyeklis kali waktu itu"
Mengapa dulu tiba-tiba pengen plano karena sebuah alasan sederhana yaitu ingin keliling Indonesia lagi, ya pengen bisa jalan-jalan kesana kemari. Ternyata Plano itu menyenangkan! Belajar semua hal, ada sosial, teknik dan seni. Percampuran yang mengasyikkan. Ya, sebuah jurusan yang merencanakan apa yang ada di bumi dan di langit,tapi yang menentukan hanyalah Dia. Dan "kami" hanya berdiri di belakang layar, jarang terlihat. "Kami" yang merencanakan kota agar nyaman. "Kami" yang akan memimpin semua ahli, baik anak teknik maupun sosial. Bekerja dengan peta-peta, kontur, persil yang luar biasa bisa membuat mata semakin rusak, di depan laptop bersama para software serta bekerja sama dengan anak-anak teknik lainnya. Kelebihan "Kami" adalah berpikir komprehensif dan mampu meramal dengan ilmu futurologi untuk menganalisis perkotaan. "Kami" sering melakukan survei sana-sini, sangat melelahkan, tapi "kami" senang karena selalu bersama-sama.We plan for a better future
Wednesday, March 12, 2014
Pukul 2
Sekarang pukul 2, mereka tidur aku bangun. Hampir setiap hari seperti itu. Tanpa alarm terpasang. Kali ini aku dibangunkan suara hujan yang cukup deras. Lalu berdoa sebanyak-banyaknya. Katanya diwaktu-waktu seperti ini doa akan mudah didengar oleh-Nya, apalagi ditambah hujan. Dan disaat waktu seperti inilah otak lebih senang berpikir lebih keras. Memang disaat ini energi lebih besar. Sekitar satu atau dua jam lagi pasti akan terdengar suara kereta api, ya rumahku tidak terlalu jauh dengan stasiun Bandung.Tidak ada cerita penting yang akan aku ceritakan. Aku sangat suka waktu-waktu seperti ini, sepi. Hanya terdengar suara cicak di dinding. Cak cak cak cak cak. Bisa dibilang inilah "waktu-waktu perjuangan", ketika kamu terbangun lalu berdoa dan berusaha ketika orang lain masih berperan di mimpinya masing-masing.
Sunday, March 2, 2014
Ada yang Bertanya
Situasi 1
Lagi berjalan berempat. Mereka membicarakan teman hidup sementaranya (pacar) masing-masing
"Fay, kalau kamu?"
"Kalau aku apa? Pacar?Ngga ada"
Salah satu dari mereka
"Ha? sumpah Jangan gitu ih. Harus pernah ngalaminlah"
"Hahahaha,ngga mau ah.Tapi tenanglah aku normal,yang disukain mah pasti ada" sambil tertawa
Situasi 2
Oknum x : Fay menurut kamu pacaran itu apa?
Saya : apa ya, ngga tau ah, geli aja dengernya.
Oknum x : kok geli sih?ahaha. Pernah pacaran?
Saya : Ngga. Sebenernya ngga boleh ya di Islam?
Oknum x : Waaah keren belum pernah.Iyasih emang haram.Jadi mau langsung nikah aja?
Saya: sebelum aku tahu di Islam juga dilarang, emang cuek aja, ngga mau kaya yang lain. Kayanya pada negatif aja ngliat temen-temen pas sekolah dulu. Ada yang galau teruslah, ada yang ngapa-ngapainlah. Jadi males aja. (Untuk pertanyaan yang nikah, ya semua orang juga mau, semoga teman hidup saya, akhlaknya setampan wajahnya, luas rezekinya, luas berkah Allahnya)
Situasi 3
A: Ih kata temen ada yang sukalah,gimana dong
V:Sok atuh Fay
(Gubrak)
Situasi 4
K: Pokoknya Fay mah jangan pacaran ya,awas loh. Aku juga nyesel pernah pacaran. Fay mah jangan. Kamu botol yang masih tertutup rapi. Jangan penasaran ya.Pasti Fay mah ntar dapet yang terbaik banget deh.
A: Yaampun, iyaiya. Hahaha. Kalau ntar aku penasaran gimana?
K: Jangan.
Tapi si dia (temen) saya ini tetap melanjutkan pacaran.
Lagi berjalan berempat. Mereka membicarakan teman hidup sementaranya (pacar) masing-masing
"Fay, kalau kamu?"
"Kalau aku apa? Pacar?Ngga ada"
Salah satu dari mereka
"Ha? sumpah Jangan gitu ih. Harus pernah ngalaminlah"
"Hahahaha,ngga mau ah.Tapi tenanglah aku normal,yang disukain mah pasti ada" sambil tertawa
Situasi 2
Oknum x : Fay menurut kamu pacaran itu apa?
Saya : apa ya, ngga tau ah, geli aja dengernya.
Oknum x : kok geli sih?ahaha. Pernah pacaran?
Saya : Ngga. Sebenernya ngga boleh ya di Islam?
Oknum x : Waaah keren belum pernah.Iyasih emang haram.Jadi mau langsung nikah aja?
Saya: sebelum aku tahu di Islam juga dilarang, emang cuek aja, ngga mau kaya yang lain. Kayanya pada negatif aja ngliat temen-temen pas sekolah dulu. Ada yang galau teruslah, ada yang ngapa-ngapainlah. Jadi males aja. (Untuk pertanyaan yang nikah, ya semua orang juga mau, semoga teman hidup saya, akhlaknya setampan wajahnya, luas rezekinya, luas berkah Allahnya)
Situasi 3
A: Ih kata temen ada yang sukalah,gimana dong
V:Sok atuh Fay
(Gubrak)
Situasi 4
K: Pokoknya Fay mah jangan pacaran ya,awas loh. Aku juga nyesel pernah pacaran. Fay mah jangan. Kamu botol yang masih tertutup rapi. Jangan penasaran ya.Pasti Fay mah ntar dapet yang terbaik banget deh.
A: Yaampun, iyaiya. Hahaha. Kalau ntar aku penasaran gimana?
K: Jangan.
Tapi si dia (temen) saya ini tetap melanjutkan pacaran.
Bersama Adik-Adik Asuh
Misalnya ada yang bertanya "Gimana kuliah? Betah?"
Saya akan menjawab "Iya betah sih, betah gara-gara gedung Loka Jagatdita(ged.jurusan) itu adem banget walaupun di luar panas kaya neraka,ngga kaya gedung-gedung lain yang rata-rata gedung baru"
"Ha? Gara-gara itu? Itu doang?"
"Ada beberapa sih,sekarang saya teracuni jurusan yang setengah dewa ini,jurusan yang segala dipelajari,ternyata rame"
"Terus...ada adik-adik asuh"
Saya salah satu relawan pengajar di Adik-Adik Asuh kampus,sebagai pengajar bahasa Inggris dan IPA. Memang, perlu kesabaran ekstra menghadapi usia-usia seperti mereka. Tapi itu menjadi kesenangan sendiri. Saya belajar bagaimana menghadapi berbagai karakter. Ada yang bandel, pendiem, cerewet, gampang bosan dan banyak lagi.
Hari ini kami baru saja belajar berenang. Kami berenang di daerah Cileunyi.Yaa sejam dari kampus.Ketika pagi-pagi baru sampai masjid.
"Kak Faaay!" beberapa dari mereka berlari menghampiri.
"Kak pengen belajar bahasa Inggris lagi sama kakak, kapan dong"
"Aduh kakak juga pengen dong hahaha,tapi kan tergantung jadwalnya"
"Kak,pokoknya hari ini ajarin berenang ya Kak!"
Tangan kananku tiba-tiba ada yang meraih,digenggamnya dengan erat. Padahal kami belum terlalu dekat,mungkin baru pertama sedekta ini, karena saya belum pernah belajar dengannya. Namanya Mega. Lalu disusul tangan kiriku digenggam oleh kakaknya,Sabda.
Kemanapun aku berjalan,mereka menggenggam tanganku. Seakan tidak mau berjauh-jauhan. Ntah ada magnet apa. Padahal kami baru saling mengenal.Dan rasanya begitu damai.
Perjalanan menuju kolam renang pun dimulai. Ditempuh dengan waktu satu jam. Anak-anak yang ikut sekitar dua puluh enam anak dan kakak-kakak asuhnya sepuluh orang. Baru saja saya berganti pakaian renang. Tiba-tiba ada yang teriak minta tolong. Ternyata ada yang tenggelam! Langsung saja saya bergaya penyelamat pantai seperti di film. Engingeeeng! (coba bayangin filmnya)
*BYUUUR* Saya nyemplung ke kolam 2M. Saya mencoba menarik badannya. Eeeh,ternyata anaknya lebih tinggi dan tampaknya lebih berat. Akhirnya, saya ikutan kelelep,gara-gara badannya bertumpu di badan saya yang kecil ini. Sambil berenang menuju pinggir,tangan saya ditarik sama yang lain. Dan akhirnya selamat.
"Kak, makasih ya udah nolongin aku"
"Hahaha iya sama-sama, pantesan kakak kelelep, kamu badannya tinggi gitu,kakak...pendek. Kalau lain kali ngrasa tenggelam jangan panik seharusnya, kalau gerak-gerak terus malah cape ntar malah beneran tenggelam"
Dan hari ini si gue jadi pahlawan tapi kelelep juga.
Singkat cerita kita makan ke daerah Unpad Jatinangor, di sana ada rumah makan temennya Teh Ley. Dan ternyata... kita dapet rezeki. Semua makanan yang kita makan jangan dibayar dan malah dikasih uang, uang tersebut sebagai donasi untuk adik-adik asuh.
Sebenernya, saya lagi banyak tugas nih, tapi masih aja nyempet-nyempetin nulis,hehe.
Saya akan menjawab "Iya betah sih, betah gara-gara gedung Loka Jagatdita(ged.jurusan) itu adem banget walaupun di luar panas kaya neraka,ngga kaya gedung-gedung lain yang rata-rata gedung baru"
"Ha? Gara-gara itu? Itu doang?"
"Ada beberapa sih,sekarang saya teracuni jurusan yang setengah dewa ini,jurusan yang segala dipelajari,ternyata rame"
"Terus...ada adik-adik asuh"
Saya salah satu relawan pengajar di Adik-Adik Asuh kampus,sebagai pengajar bahasa Inggris dan IPA. Memang, perlu kesabaran ekstra menghadapi usia-usia seperti mereka. Tapi itu menjadi kesenangan sendiri. Saya belajar bagaimana menghadapi berbagai karakter. Ada yang bandel, pendiem, cerewet, gampang bosan dan banyak lagi.
Hari ini kami baru saja belajar berenang. Kami berenang di daerah Cileunyi.Yaa sejam dari kampus.Ketika pagi-pagi baru sampai masjid.
"Kak Faaay!" beberapa dari mereka berlari menghampiri.
"Kak pengen belajar bahasa Inggris lagi sama kakak, kapan dong"
"Aduh kakak juga pengen dong hahaha,tapi kan tergantung jadwalnya"
"Kak,pokoknya hari ini ajarin berenang ya Kak!"
Tangan kananku tiba-tiba ada yang meraih,digenggamnya dengan erat. Padahal kami belum terlalu dekat,mungkin baru pertama sedekta ini, karena saya belum pernah belajar dengannya. Namanya Mega. Lalu disusul tangan kiriku digenggam oleh kakaknya,Sabda.
Kemanapun aku berjalan,mereka menggenggam tanganku. Seakan tidak mau berjauh-jauhan. Ntah ada magnet apa. Padahal kami baru saling mengenal.Dan rasanya begitu damai.
Perjalanan menuju kolam renang pun dimulai. Ditempuh dengan waktu satu jam. Anak-anak yang ikut sekitar dua puluh enam anak dan kakak-kakak asuhnya sepuluh orang. Baru saja saya berganti pakaian renang. Tiba-tiba ada yang teriak minta tolong. Ternyata ada yang tenggelam! Langsung saja saya bergaya penyelamat pantai seperti di film. Engingeeeng! (coba bayangin filmnya)
*BYUUUR* Saya nyemplung ke kolam 2M. Saya mencoba menarik badannya. Eeeh,ternyata anaknya lebih tinggi dan tampaknya lebih berat. Akhirnya, saya ikutan kelelep,gara-gara badannya bertumpu di badan saya yang kecil ini. Sambil berenang menuju pinggir,tangan saya ditarik sama yang lain. Dan akhirnya selamat.
"Kak, makasih ya udah nolongin aku"
"Hahaha iya sama-sama, pantesan kakak kelelep, kamu badannya tinggi gitu,kakak...pendek. Kalau lain kali ngrasa tenggelam jangan panik seharusnya, kalau gerak-gerak terus malah cape ntar malah beneran tenggelam"
Dan hari ini si gue jadi pahlawan tapi kelelep juga.
Singkat cerita kita makan ke daerah Unpad Jatinangor, di sana ada rumah makan temennya Teh Ley. Dan ternyata... kita dapet rezeki. Semua makanan yang kita makan jangan dibayar dan malah dikasih uang, uang tersebut sebagai donasi untuk adik-adik asuh.
Sebenernya, saya lagi banyak tugas nih, tapi masih aja nyempet-nyempetin nulis,hehe.
Saturday, March 1, 2014
Ada yang Ingin Berkata
Sebenarnya ada yang ingin berkata. Tapi hanya berkata kepada ruang kosong. Bergema untuk diri sendiri. Gema bertahun-tahun, berbulan-bulan,berhari-hari. Gelombang yang berputar di satu tempat. Yang tak ada energi untuk menyampaikan pesannya. Karena yang dia tahu, cukup dirinya lah sendiri yang mengetahuinya. Lalu mereka berjalan ke arah yang berbeda, berpisah untuk waktu dunia yang sangat singkat. Ada yang mereka tak sadari,kalau keduanya saling bertanya. Kalau saja ada kesempatan bertanya.Kalimat yang ingin terucap "Apa kabar?".Tapi berteriak di dalam air.
Sebenarnya ada yang ingin berkata, dia yang menyudahi tulisan ini dan dia yang mengawali tulisan ini
Bandung, Ternyata sudah bulan Maret.
Sebenarnya ada yang ingin berkata, dia yang menyudahi tulisan ini dan dia yang mengawali tulisan ini
Bandung, Ternyata sudah bulan Maret.
Untuk yang Senasib
Untuk yang senasib seperti saya, jangan mengeluh.Jangan banyak menggerutu.Coba,jangan berpikir hanya di garis yang lurus
Putar,garisnya ke berbagai arah.Kamu akan banyak bersyukur.Walaupun bukan di tempat yang kau inginkan.Karena kita belajar bagaimana berdiri dengan kuat di tempat lain.Belajar untuk mental juang yang lebih kuat dari yang lain. Di tempat yang mungkin membuatmu lebih bermanfaat untuk orang lain.Sekarang mari kita sama-sama buktikan,kalau kamu orang yang selalu bersyukur.
Putar,garisnya ke berbagai arah.Kamu akan banyak bersyukur.Walaupun bukan di tempat yang kau inginkan.Karena kita belajar bagaimana berdiri dengan kuat di tempat lain.Belajar untuk mental juang yang lebih kuat dari yang lain. Di tempat yang mungkin membuatmu lebih bermanfaat untuk orang lain.Sekarang mari kita sama-sama buktikan,kalau kamu orang yang selalu bersyukur.
Monday, February 3, 2014
Untuk Seseorang yang Menunggu dan Ditunggu
Aku tidak seperti mereka
Karena aku menunggu yang sejati
Aku menunggu yang pertama
Yang pertama menatapku dengan bebas
Tanpa harus takut dosa
Aku tidak seperti mereka
Karena aku menanti yang sama-sama menanti
Menjadi yang pertama untuk masing-masing
Bukan yang kesekian dari yang lain
Aku berdiam karena ada yang sedang berjalan
Dia berjalan ke arahku
Dan aku berjalan ke arahnya
Namun kita tak saling tahu
Nanti ada titik yang mempertemukan
Aku tidak seperti mereka
Karena masih menanti yang pertama
Bukan kedua, ketiga dan keempat
Karena dulu aku pernah menunjuk angka satu
Tapi entah untuk siapa (?)
Biarkan semesta yang mempertemukan
(Bandung,2014 perjalanan menuju tengah malam)
Karena aku menunggu yang sejati
Aku menunggu yang pertama
Yang pertama menatapku dengan bebas
Tanpa harus takut dosa
Aku tidak seperti mereka
Karena aku menanti yang sama-sama menanti
Menjadi yang pertama untuk masing-masing
Bukan yang kesekian dari yang lain
Aku berdiam karena ada yang sedang berjalan
Dia berjalan ke arahku
Dan aku berjalan ke arahnya
Namun kita tak saling tahu
Nanti ada titik yang mempertemukan
Aku tidak seperti mereka
Karena masih menanti yang pertama
Bukan kedua, ketiga dan keempat
Karena dulu aku pernah menunjuk angka satu
Tapi entah untuk siapa (?)
Biarkan semesta yang mempertemukan
(Bandung,2014 perjalanan menuju tengah malam)
Tuesday, January 28, 2014
Dari Anonim Untuk Anonim (?)
Rasanya menyenangkan menjadi Anonim. Aku bisa bebas tanpa ada orang yang tahu,namun terkadang berujung dengan perasaan sedih atau bersalah. Merasa tolol dan konyol hanya sebatas Anonim atau lebih tepatnya pengagum rahasia. Aku yakin semua orang sangat senang melakukan hal seperti ini.Aku hanya berani sampai batas kagum tidak lebih tapi kata orang kagum bisa saja berarti luas. Aku tidak peduli.Aku tidak pernah tahu apa yang sering anak-anak muda zaman sekarang katakan, seperti sayanglah,cintalah. Dan aku orang yang tidak peduli tentang hal tersebut. Yang aku yakin semua orang pasti merasakan bagaimana suka dengan suatu hal yang menarik atau orang ya apapun itu.
Tulisan ini sebagai ucapan terima kasih,terima kasih telah memberikan banyak inspirasi. Mungkin kamu tidak pernah sadar. Memang menyenangkan mengagumi dalam diam.
-Dari Anonim untuk Anonim, Oktober 2013-
Tulisan ini sebagai ucapan terima kasih,terima kasih telah memberikan banyak inspirasi. Mungkin kamu tidak pernah sadar. Memang menyenangkan mengagumi dalam diam.
-Dari Anonim untuk Anonim, Oktober 2013-
Subscribe to:
Posts (Atom)