Friday, March 16, 2012

Pindah...(Part 5)

(Sibolga,1 Januari 2007)Tepat pukul 12 malam suara kembang api dan terompet semakin ramai. Nyaris berisik dan menganggu bagi tubuh kami ini yang sangat lelah. Dan perlahan kami memasuki dunia mimpi sambil diiringi deburan ombak pantai.
Aku terbangun oleh suara tv yang sedang ditonton oleh ibuku. Sepertinya rasa lelah masih betah di tubuhku.Aku penasaran dengan suara ombak lalu ku buka jendela kamar hotel ini dan terlihat pemandangan yang...menakjubkan. Pantai yang indah! Tapi sayang banyak sekali sampah yang mengotori pantai ini karena bekas perayaan tahun baru semalam.
Setelah sarapan, kami langsung bersiap-siap ke pantai. Hanya sekedar berjalan-jalan di pinggirnya dan merendam kaki. Lalu kami bersiap-siap check out untuk memasuki rumah dinas. Dan sebelumnya kami berkeliling-keliling kota kecil ini dulu. Hai, Kota Sibolga Nauli! ( Nauli artinya cantik, indah)



Sore itu Sibolga sedang diguyur gerimis..Pak Amry sopir pribadi ayahku menunjukkan calon sekolahku dan kedua adikku. Hm, lumayan...tidak buruk, lebih baik dari sekolahku sebelumnya.

Sekilas Kota Sibolga
Kota Sibolga adalah salah satu kota di provinsi Sumatera UtaraIndonesia,Kabupaten Tapanuli Selatan.Kota ini terletak di pantai barat pulau Sumatera, membujur sepanjang pantai dari utara ke selatan dan berada pada kawasan teluk yang bernama Teluk Tapian Nauli, sekitar ± 350 km dari kota Medan.Terletak di lembah Bukit Barisan. Sehingga Kota Sibolga ini sangat indah ada banyak pantai dan  bukit hijau.

Rumah dinasnya tepat di samping kantor ayahku. Tanpa batas batas apapun. Tidak ada pagar. Jadi, ayah bisa jalan kaki kalau kerja. Hari pertama di rumah dinas kami membereskan barang-barang bawaan kami. Aku membereskan buku-buku sekolahku karena 2 hari lagi mulai masuk sekolah. Dan menyusun hal lain-lainnya.
Matahari tlah terbangun dari tidurnya, rasanya tidak mau menghadapi hari ini. Harus bertemu lagi dengan orang-orang baru dan harus beradaptasi lagi.
Mau tidak mau aku harus bersiap. Sarapan dengan perasaan deg-degan. Padahal aku sering pindah-pindah sekolah, untuk hal yang satu ini tidak pernah hilang. Karena hari pertama, ayahku ikut mengantarkan aku. Kebetulan kedua adikku masuknya siang. 
Kami di antar Pak Amry, sepanjang perjalan aku menghpalkan jalan menuju sekolah dengan patokan-patokan bangunan tertentu. Dan hanya kurang dari 5 menit aku tiba di sekolah ini, SDN 081232 Jl. Datuk Itam. Lebih dikenal dengan SD 32 atau SD Datuk Itam. 
Di SD ini aku akan sekolah selama kurang dari 6 bulan saja, bisa dibilang hanya menumpang ujian. Aku masuk kelas 6A yang katanya lebih baik dari 6B. Ya syukurlah kalau begitu sedikit agak tenang. Kemudian ayah mengantarkanku hingga kelas. Aku memilih-milih mana bangku yang kosong. Dan ternyata yang kosong bangku ke dua dari depan. 
Baru saja aku duduk... " Wah ada anak baru nih, siapa nama kau?" tanya salah satu anak laki-laki dengan nada bicara orang batak. "E..e..panggil aja Nisa" "Nisa? Hahahaha" anak-anak laki-laki itu menertawai ku.
" Memang kau darimana ha?"tanya anak laki-laki itu. " Dari kota Kayuagung,Sumatera Selatan" 

"Baah! Jauh banaa.." (wah, jauh sekali)
"Eh, kenalkan namaku Boy! Si hitam manis Hahaha"
Akhirnya aku pun bersalaman dengan senyum terpaksa karena aku takut sekali.
Bel pun berbunyi, bangku kosong di sebelah ku teriisi oleh anak laki-laki berambut lurus agak pirang.
"Loh kamu murid baru ya?Nama mu siapa?"
"Nisa hehe, kamu siapa?"
"Panggil aja Aqil. Salam kenal"
Nada bicara Aqil tidak seperti yang lainnya, lebih lembut seperti orang Jawa.







No comments:

Post a Comment