Saturday, December 22, 2012

Hujan Pertama

Akhirnya kamu turun lagi
Untuk pertama kalinya hadir di sini
Jujur, aku rindu, sangat rindu
Rindu yang sangat menyakitkan

Aku sering berteriak
Kapan kamu turun lagi
Dan akhirnya kamu mendengarnya
Hujan pertama di kota ini

Aku sudah lama menunggu mu
Sejak aku tiba di sini
Ternyata dia ada di sini
Ada rasa yang berbeda
Dengarkanlah...
Terima kasih sahabat alam terbaik, hujan.
Ternyata aku terlalu sayang.

Tangan mungilnya keluar dari jendela kamarnya. Ia terus-menerus merasakan tetesan air hujan deras senja itu. Melepas rasa rindunya. Tidak merasa kedinginannya, ia telah bersahabat. Dan di kota itu ia menemukan hujan pertamanya.

Thursday, July 5, 2012

Pindah... (Part 12)

Lonceng gereja dekat rumah berdentang, aku hapal betul lonceng gereja selalu berbunyi tepat pukul 6 sore "Teng..Teng..Teng..". Jam-jam seperti itu juga kota Sibolga mulai istirahat mengikuti gelapnya malam.Sepi..
Biasanya orang-orang Batak suka nongkrong-nongkrong di warung  minum tuak (bir khas orang batak) sambil main catur atau kartu. Aku sering melihatnya dari jendela mobil ketika jalan-jalan sore ke daerah atas untuk melihat pemandangan kota Sibolga dari ketinggian. Mencium wangi-wangi dedaunan, angin pegunungan yang sejuk, air mengalir dari akar-akar pohon, melihat indahnya air terjun yang bisa kita lihat di pinggir jalan. Lalu, ada yang unik lagi, ada dua terowongan yang terbuat dari batu yang dilubangi.Nah,katanya dilubangi oleh masyarakat setempat saat masa penjajahan Jepang.Makanya disebut "Batu Lubang". Katanya banyak penunggunya,karena waktu itu banyak pekerja yang dibuang ke jurang tepat di sebelah Batu Lubang ini.Dan banyak mobil-mobil travel yang masuk ke jurang,yang pasti tidak mungkin bisa diambil dan diselamatkan. Setiap melewati Batu Lubang ini harus memberi tanda klakson kendaraan karena hanya muat 1 mobil dan tidak ada penerangan sedikitpun. Kalau kita lihat, di atas Batu Lubang ini mengalir air yang mengarah ke jurang ntah kemana,terlihat seperti air terjun,jadi kalau kita melewati Batu Lubang ini akan ada air yang menetes seperti rintik hujan.Pastinya membuat semua orang tercengang kagum.

Sekilas Info Sibolga
Kota Sibolga disebut Kota Berbilang Kaum. Kenapa? Karena di kota sekecil itu, hidup berdampingan agama-agama di Indonesia. Gereja, Masjid dan Vihara terletak saling bersebelahan namun tidak membuat masyarakat saling menganggu.Lalu,kota Sibolga juga disebut kota wisata rohani.

Tahun 2008
Aku memulai kelas baru, kelas 2 SMP. Aku sudah terlatih dengan peraturan-peraturan sekolah, semua kebiasaan-kebiasaannya. Aku masuk ke kelas 8-1, yang katanya kelas unggulan.Siapa takut?
Sama seperti kelas 1, setiap siswa harus duduk dengan lawan jenis, dan hari itu aku ditempatkan oleh Bu Manalu duduk dengan anak laki-laki mungil karena tingginya sealis ku, berkacamata, masih keturunan chinese. Namanya Vincent Mulyadi. Ternyata orang benar-benar asik. Sepertinya ini menyalahi aturan,yang awalnya duduk dengan lawan jenis supaya tidak banyak ngomong,eh ini malah suka ngobrol. Dia anak yang ramah. Tapi sayang dia selalu merusak buku-buku tulisku, setiap kali memeriksa PR, tulisannya membuat buku-bukuku berlubang.Kenapa? Dia selalu menulis ditekan...Kita bermutualisme, aku selalu membantunya bahasa inggris dan dia selalu membantuku agama atau mandarin.

Dulu, kita sekelas paling ngga suka mata pelajaran Elektro,karena gurunya sedikit menyebalkan. Pernah,hari itu kita ujian praktek. Masing-masing membawa multimeter dan disuruh menghitung benda bercincin warna-warni..Resistor! Hampir setiap anak dicubit, termasuk aku tentunya. Perih...

Ohya, aku sering berenang di sungai dengan teman-teman. Sungai yang benar-benar jernih airnya. Pernah lihat iklan Aqua?Nah seperti itu.Sungai dengan air jernih, batu-batuan yang besar dan di belakangnya telihat lukisan pegunungan hijau. Ada batu besar yang kira-kira tingginya 2 m, anak-anak di sana sering melompat dari sana. Aku mencobanya, dan rasanya menegangkan! Takutnya tidak muncul lagi ke permukaan tertelan sungai yang tenang. 
"Aaaaaaaaaaa! Anak sungaaaai!!!!"

Hm, mau liat yang ijo-ijo enak??? (salah satu sahabatku pernah bilang gini)Hahahaha. Yuk aku kasih tahu, mari kita berjalan ke arah Kota Barus,masih Kab.Tapanuli Tengah,pantai Barat Sumatera, tidak terlalu jauh dari Sibolga. Pantai ini unik, banyak kerbau di tepi pantainya. Kalau siang-siang panas, mereka semua berendam di pantai. Jadi, jangan heran melihat yang hijau-hijau mengambang terbawa ombak. Kalau ingin luluran, ya boleh,monggo~Tidak ada yang berani berenang di sini, karena arusnya deras,langsung ke laut lepas, Samudera Hindia.Tidak terlihat burung-burung terbang lagi di langit.
(Gambar diambil dari Google : Kerbau Di Pantai Barus)


Awal Maret 2009
Mengapa perpisahan itu saat masa-masa bahagia? Di saat semuanya terasa dekat...Di saat banyak cerita... Di saat banyak tawa...Di saat hangatnya bersama orang yang kita sayang...
Aku benci hal ini...Untuk kesekian kalinya ada tangisan perpisahan. Seharusnya aku kebal karena sudah terbiasa. Tapi mataku tidak dapat menahan air mata...Untuk pertama kalinya aku menangis di kelas.
Teman-temanku berkumpul mengelilingiku. Terlihat kekecewaan dan raut muka sedih mereka. Belum 1 tahun setengah aku pergi. Ini terlalu cepat. Sebenernya kita ngga jauh sama orang yang kita sayang kan,kan ada dekat di hati #eaaa
Mungkin kamu juga pernah merasakan perpisahan dengan orang yang paling kamu sayang. Atau bahkan besok,lusa,tahun depan atau bahkan sekarang juga. Rasanya sakit...sesak.
Ayah akan pindah tugas lagi ke Kota Ciamis. Mungkin ini kabar bahagia juga buat kami, doa kami didengar oleh Allah,kami akan pulang kampung ke pulau Jawa setelah hampir 6 tahun menjelajah Pulau Sumatera. Seperti biasa,di adat Batak,seseorang yang datang atau pergi dari Tano Batak diberi kain ulos sambil menari Tor-Tor begitu juga dengan ayah, diberi kain ulos.

Ternyata di hari-hari terakhir sekolah, secara diam-diam, teman-teman di kelas menulis pesan dan kesan buatku. Mereka menyimpannya di atas mejaku. Aku tersenyum senang, terharu, sedih. Kata-kata dari mereka ada yang bikin nangis, ada yang bikin tertawa terbahak-bahak. Aku juga pamitan ke ruang guru, ditemani Natalia dan Cynthia...Tiba-tiba guru bahasa inggris kesayanganku menyuruhku menyanyi
"Nah, kamu kan mau pindah,jadi ngga sempat di tes nyanyi dong, sekarang nyanyi yah buat Mam.."
Suara jelek begini disuruh nyanyi yang ada bikin malu. Tapi karena ini untuk terakhir kalinya aku pun bernyanyi. Aku bingung mau nyanyi apa? Tidak ada persiapan.Sebenarnya aku malah ngajarin teman dulu karena dia ngga hapal lagu bahasa inggris..Jadi yang aku ingat ya lagu yang akan dinyanyikan temanku. Akhirnya aku menyayikan lagu Chicago yang berjudul " Hard to Say I'm Sorry" lagu yang sering aku dengar di kaset lagu-lagu barat ibuku. Kok pas ya lagunya. Galau.
Yang salah satu liriknya..

Couldn't stand to be kept away just for the day from your body.
Wouldn't wanna be swept away, far away from the one that I love.
Hold me now.
It's hard for me to say I'm sorry.
I just want you to know.
Hold me now.
I really want to tell you I'm sorry.
I could never let you go.


Tak terasa, ketika menyanyikan lagu tersebut air mataku menetes. Mata terasa panas,pipi bersemu merah.Hihi malu...Natalia dan Cynthia pun ikut menangis. Pesan dari Mam Ira yang cantik "Be Always The Best Fay"

Seperti biasa, beberapa hari sebelum keberangkatan aku tidak masuk sekolah lagi. Seragam sudah dimasukkan ke kardus-kardus.Sore itu ada teman-temanku yang datang, mereka ngasih boneka teddy bear. dan Anggi memberiku kado ulang tahun sekaligus perpisahan sebuah lukisan karyanya, sebenanrya ulang tahunku masih lama tanggal 28.Mereka Anggriani,Jackson,Vincent, AnitaR,Marconi..Kita sempat ngobrol-ngobrol dulu sebentar. Maaf aku ngga bisa ngasih apa-apa..
Besoknya hari terakhir di Sibolga, aku, Natalia, Marconi, AnitaR, Cynthia, Serlin bersepeda keliling-keliling kota Sibolga.
"Fay, kita mau nyulik kamu..ikut kita yu keliling-keliling naik sepeda, terakhir kan disini.."
Aku dibonceng Marconi, kita keliling-keliling lalu terakhir mampir ke sekolah. Kita berjalan ke arah belakang sekolah, dimana ada pantai. Kita duduk-duduk di sana  ketawa-ketawa sambil melihat sunset yang indah.


Malamnya aku mengundang teman-teman dekatku untuk makan-makan sekaligus perpisahan. Aku mengundang Jesica, Natalia, Delvi, Anita, Marconi, Serlin, dan Cynthia. Bahkan Jesica yang biasanya ngga boleh keluar malam bisa datang.Lalu Jesica mengeluarkan hp nya, dia menyetel lagu, lagu buddhis tapi tentang persahabatan. Malam melihat kami,di rumah makan itu kita nangis bareng-bareng. Nangis yang terasa sesak. Yang menyebabkan ingus keluar.
"Fay inget ya jangan lupa sama kita"
"Fay inget ya rambut kamu harus tetep keriting"
"Jangan lupa sama jalan-jalan sepeda kita"
"Yah pergi boneka india, kita ngga bisa main ke BRI lagi dong"
"Main ke Sibolga ya!"
Mereka kasih aku kado kenang-kenangan. Ada foto-foto bareng yang dibingkai, ada album photo, pakaian tidur. Aku kasih apa dong? Akhirnya semua lukisan-lukisanku aku bagikan satu-satu ke mereka. Jadinya habis..ngga ada sisa satupun. Lukisan yang paling besar, lukisan Danau Toba, aku kasih ke Jesica.

Gambaran Natalia
Hari keberangkatan tiba, sebelum berangkat ke Medan, aku mampir dulu ke sekolah. Aku berlari ke kelas dan semuanya berteriak "Faaaaai!" Aku hanya mampir kurang dari 5 menit karena sudah ada guru yang akan mengajar. Dan hari itu hari kepergian kami dari Sibolga Nauli. Aku akan rindu semuanya, aku rindu pantai, sungai, pegunungan, tangga seratus, sd, smp, gempa, para babi pink, bunyi lonceng gereja, wangi hio, pulang sekolah melewati vihara, doa-doa agama buddha, mie gomak, ikan pacak, air terjun, batu lubang, rumah dinas... dan masih banyak lagi.

Dan kepindahan kali ini lengkap sudah, aku juga akan berpisah dengan ayah,ibu, adik-adikku. Aku akan tinggal di Bandung sedangkan yang lainnya ikut ayah ke Ciamis. Kata ayah Ciamis dekat. Ini benar-benar perpisahan. Aku sang anak pertama yang penakut yang akan berpisah dengan keluarganya memulai cerita baru di Kota Bandung...
SELESAI

Selesai juga nih ceritanya, sebenernya masih banyak yang belum diceritakan tentang kisah masa kecilku, yang di Kalimantan belum, Surabaya juga, Kayuagung hanya sebagian kecil, dan di Sibolga masih banyak sebenernya. Tapi terima kasih banyak yang sudah merelakan waktu untuk membaca postingan sederhana yang memang tidak penting. Dan terima kasih buat pembaca pertama cerita sekaligus blog ini,sahabat saya. Yang aku pengenin sekarang jalan-jalan keliling Indonesia bareng sahabat-sahabat saya. Tapi kapan yaa, Let's explore Indonesia before explore abroad,right? For the last, thank you for reading my story!





Tuesday, June 12, 2012

Pindah...(Part 11)

Dulu,hampir setiap mendengar marga orang batak aku tulis di secarik keras. Buat apa?Bisa dibilang iseng,pengen tau jumlah marga itu ada berapa.Sumpah ini ngga penting ya!Ngga akan ada habisnya kalau dicatat juga.
Sekolah di sana, ngga tau kenapa selalu bikin semangat..Pernah waktu aku tiba di kelas,ngga ada siapa-siapa, sepi...
"Eh Fai, yu kita ke Vihara, ada berdoa bareng di Vihara,sekarang hari Ulambana''ajak salah satu temanku
"Ha?Emang yang bukan Buddha harus juga ikutan?"tanyaku kaget
"Iya,biasanya sih ikut,aku juga kan Kristen,tapi harus..yaudah gapapa kok,bareng sama aku yu"
Gimana ngga kaget...ini pertama kalinya benar-benar masuk ke Viharanya,mana berdoa lagi.
Tempat persembahyangnya di lantai dua.Setelah melepas alas kaki, kami mengambil bantal bulat untuk dudukkan beserta buku Parittanya.
Marconi,temanku tadi mulai menggerak-gerakkan tangannya ke atas ke bawah lalu sujud kemudian bergerak-gerak lagi. Aku hanya melihat mengikuti apa yang ia lakukan.
Tiba-tiba semacam benda dipukul sebagai tanda akan dimulai. Semua orang membuka halaman Paritta yang akan dibacakan.Aku ikut membuka, lalu ikut-ikutan berdoa, tidak tahu...semuanya seperti lagu..Dengan bahasa Pali dan Sansekerta.
Sepertinya setiap anak sudah hapal,halaman berapa saja yang akan dibaca.Marconi disebelahku, jadi bisa bertanya-tanya halaman berapa.
"Hal berapa sekarang?" bisikku
"45 Fai.."
"60..."
"65..."
Setiap membuka halaman yang dituju,pasti sudah hampir selesai membacanya, selalu ketinggalan. Mulut komat-kamit tidak jelas.Ntah apa yang aku ucapkan.Berdoa selesai, kemudian hening...semua anak langsung bermeditasi. Ketika meditasi,mataku mengintip-ngintip,melirik-lirik yang lain "Ini kapan selesainya,kok lama yaa" takutnya malah aku yang ketiduran hehehe.
Kebaktian pagi hari itu selesai, sebenarnya hari besar umat Buddha itu banyak tapi hanya 1 yang diakui secara nasional.
Semenjak masuk Tri Ratna, aku bertemu dengan Anggi dan Chelsy yang jago melukis. Jadinya aku jatuh cinta deh dengan cat acrylic,cat air, canvas dan kuas. Ternyata lebih asyik daripada crayon loh. Terkadang Anggi datang ke rumah buat melukis bareng.Dan lukisan pertamaku adalah Air Terjun..

Sekilas Info Sibolga
Teman-teman, kalau kalian ke daerah Sibolga,jangan kaget! Kalian bakal baca Rumah Makan Sedia B1, B2..Ingat ini bukan vitamin B kompleks haha B1=Anjing (biang) B2=Babi. Lalu, ada lagi yang namanya Lomok-lomok,nah kalau yang ini lebih mantap!Daging babi dilumuri darahnyaaa...Jangan ngiler.
(gambar didapat dari google)
Terus apalagi ya,ohiya ada BPK,bukan Badan Pemeriksa Keuangan yaa teman, tapi Babi Panggang Karo. Jadi berhati-hatilah, jangan salah makan.

Hm,ternyata orang chinese/buddhis itu punya  3 nama lohh..Mereka punya nama Indonesia,Mandarin (Cina) dan nama Buddhis nya. Uniknya,disela-sela nama Indonesia mereka diselipkan nama marganya. Contonya Jessi Wenardi,berarti marganya Wen. Ya kira-kira seperti itu.

Waktu di Tri Ratna,selalu dibagikan raport bayangan tiap bulannya. Ngga disangka, raport bulanan pertamaku,bagus...aku memperoleh ranking 6.Gila...kok bisa ya, saya sendiri juga heran.Tiba-tiba Robert si Kepala Radiasi ngomong seperti ini "Wah..Lu hebat ya,baru masuk ke sini sudah masuk 10 besar,mana lu orang Indonesia lagi..." Wah suatu kebanggaan teman-teman! Ayo kita harus tekun dan ulet kaya orang-orang cina!
Nyanyian ombak terdengar merdu hingga ke kelas, semilir angin menyelinap dari celah-celah jendela yang tidak terlalu besar.Hari-hari di Tri Ratna memang benar-benar tidak bisa dilupakan.Tersimpan rapi di otak. Aku memang berbeda dengan yang lain. Tapi mereka tidak pernah memperdulikannya.Aku hitam mereka putih-putih semua.Sampai-sampai karena aku beda sendiri,paling manis di kelas ceritanya hahahaha mereka memanggilku dan bernyanyi "boneka barbie dari india" waktu itu mungkin sampai sekarang aku agak mirip orang india,sedikit arab (memang kakekku  keturunan Habib) bahkan ada yang bilang lebih mirip orang Timur atau Maluku (ya memang aku lahir di NTB hehe) ditambah rambut keriting ini yang menambah kontrasnya orang-orang daerah Timur.
Lalu mereka malah menyesuaikan denganku. Saya,ngga biasa kalau bicara memakai "Lu" "Gua"
Jadi,kalau mereka berbicara denganku pasti menggunakan  "Aku" "Kamu" padahal aku sendiri tidak memaksa.
Apalagi kalau bulan puasa, mereka semua makan dan minum sembunyi-sembunyi.Padahal kan yang berpuasa di kelas hanya 2 orang. Terkadang aku ingin ketawa melihatnya. Ada juga yang sengaja mendekatkan minuman dingin ke arah ku. Ada-ada saja...
Hari-hari terus berjalan...terasa sangat cepat. Kami pun naik kelas 2. Persaingan sangat ketat. Di kelas 2 dipisah lagi berdasarkan ranking. Ranking 1-20 dar kelas 7-1 dan 7-2 akan masuk kelas 8-1. Jadi kelas 8-1 itu kelas unggulannya lah..
Di kelas 2 aku semakin akrab dengan Jesica, Jessi, Natalia, Serlin, Annita, Marconi dan Cynthia.Kita selalu bareng-bareng, berbagi cerita, nangis bareng semuanya bareng.
Dulu,setiap ada pr Fisika, karena ngga bisa dan takut dimarahin sama Pak Devit, aku selalu sms Jesica cara-caranya, pasti kamu bosen ya Jes aku tanya-tanya terus.
Semenjak kelas 2, aku melanjutkan menulis cerita dan dongeng. Dari kelas 4 SD aku memang suka menulis, karena dari aku kecil ngga pernah lepas dari toko buku,pasti selalu beli buku cerita. Sempat waktu itu ingin jadi penulis. Nah, aku kembali menulis...aku menulis cerita di sebuah buku tulis. Ternyata sudah banyak cerita yang aku tulis. Marconi juga suka menulis, jadi kami berdua punya karya bersama.Kita menulis cerita bareng. Tapi sayang sekarang buku tulis itu ngga tau dimana.Sepertinya dikira ibuku itu buku bekas jadi dibuang.
Waktu itu pengalaman pertama ikut lomba menulis,tingkat sekolah doang sih...Dan senangnya ceritaku juara 1. Aku juga pernah mengikuti lomba melukis di sekolah, ngga juara sih, soalnya masih banyak yang lebih jago.Hehe gapapa ya sesekali terlalu pede dan agak narsis.

 Kalian memang sahabat-sahabat terbaik yang mengisi kisah perjalanan panjang ini...

Saturday, May 26, 2012

Pindah...(Part 10)

Hari ke-2 MOS! Hari itu seluruh siswa diajak berkeliling-keliling lingkungan sekolah. Kemudian dikenalkan area Vihara. Di sana ada patung harimau berdiri gagah. Dari pintu masuk sudah tercium wangi dupa atau hio kalau tidak salah namanya yang sangat menyengat, ya inilah ciri khasnya.
Ini di dalam Viharanya
Lalu kami duduk bersama di aula untuk meditasi. Kita duduk bersila, tangan disimpan di atas paha sambil memejamkan mata. Ketika kami bermeditasi ada guru yang membacakan paritta (doa). Aku sih pas meditasi sambil baca shalawat aja dalam hati~ Dan memang bikin tenang loh habis meditasi. Meditasi itu memusatkan pikiran kita agar bisa lebih tenang lagi. Kalau menurut agama Buddha, agar pikiran kita tetap terjaga dari hal-hal negatif.

Meditasi pun selesai, kami diberi waktu untuk istirahat. Dan saat itu aku berkenalan lagi dengan teman-teman sekelasku. Aku berkenalan dengan Natalia, Serlin, Fanny, Jenny. Ternyata mereka ramah-ramah. Aku kira bakal sombong-sombong ternyata tidak.
Ohiya karena di sekolah Buddha setiap bertemu guru harus mengucapkan salam Buddhist"Namo Buddhaya Svasti hotu" atau "Svasti hotu" saja sambil bersikap anjali. Ya walaupun aku muslim mau tidak mau harus mengikuti, sekali lagi yang penting tidak meyakini. Ini pengalaman pertama bersekolah di swasta yang bukan beragama islam. Awalnya memang kaget tapi lama-lama asik juga, bisa tahu bagaimana agama lain.

Sekilas info Sibolga
Hampir 1 tahun di Sibolga...Dan ada 1 hal yang selalu membuat kami takut yaitu Gempa! Di sana sering gempa. Tiap bulan bisa 2-3x gempa.Karena kota ini dilewati pantai barat yang merupakan daerah yang sering gempa. Apalagi kota Sibolga dekat dengan Aceh. Kalau Aceh gempa ya Sibolga juga ketularan. Kalian pasti ingat kan waktu tanggal 26 Desember 2004 Aceh dilanda tsunami..Nah tepat saat itu juga Pulau Nias terkena tsunami juga. Tapi anehnya kota Sibolga tidak terkena tsunami, karena laut kota Sibolga dikeliling pulau-pulau kecil jadi ombak tsunami sudah pecah di sana, ombak tidak terlalu besar tiba di daratan. Makanya setiap ada isu-isu tsunami masyarakat kota Sibolga langsung mengungsi ke daerah tinggi.

Hari Rabu, hari itu kegiatan belajar mulai dilaksanakan. DEG DEGan apa jadinya aku diantara orang-orang chinese yang pintar-pintar.Aku janji tidak akan mengecewakan ayah ibu lagi...Aku janji SMP akan berubah. Aku akan menunjukkan kalau aku juga bisa. Boleh deh waktu SD aku memang ngga ngerti apa-apa. Tapi kali ini ngga boleh ada kata gagal lagi.
Sebelum pukul 7 semua anak-anak harus sudah tiba di sekolah. Kelas 7-1 terletak di lantai 2, kelas yang tidak terlalu kecil pas untuk 40 siswa.Yang beragama Islam dikelas hanya 3 orang loh.Aku diajak duduk bareng Maria, teman pertama ku saat MOS. Dia baik, ramah tapi sedikit agak kasar.
"Siap!Berdiri"
"Anjali" perintah ketua kelas
"Namo Buddahaya Svastihotu, Selamat Pagi Buuu"
Sebelum pelajaran dimulai biasanya kami berdoa dulu memejamkan mata sambil bersika anjali, membacakan Paritta Vandana seperti dinyanyikan, yang bunyinya seperti ini :
Namo Sanghyang Adi-Buddhaya (3x)
Namo Tassa Baghavato Arahato Sammsambuddhassa (3x)
Namo Sabbe Bodhisattvaya Mahasattvaya (3x)
Dan ditutup dengan kata Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta,Semoga semua makhluk berbahagia bebas dari penderitaan.( Sampai sekarang aku masih ingat doa nya  udah kaya surat Al-Fatihah)
 Setiap istirahat, aku diajak bersama teman-temannya (gengnya) ke kantin. Polos...seperti biasa, yasudahlah yang penting ada teman dulu.
Hari Minggu,Fany dan Maria main ke rumahku. Kita berkeliling-keliling kota Sibolga dengan sepeda. Tiba-tiba kita sedang menggowes sepeda, ada yang berteriak memanggil-manggil namaku. Aku kenal betul suaranya.Hah jantung nyaris copot! Tangan langsung dingin.Rem sepeda kutarik..
"Maria!Maria! cepetan yu takut! cepet ke rumah ngga usah sepedaan lagi!" teriakku histeris
"Hah, lu kenapa Fai? Mereka yang manggil-manggil? Kenapa takut?Dia Taufiq kan?"
Aku terdiam...Kenapa Maria bisa kenal. Taufiq tuh jahaat.
Kami pun kembali ke rumah, aku meneceritakan pengalaman waktu SD ku kalau mereka itu jahat. Ternyata Maria dan Fany kenal Taufiq.
"Kamu kok bisa kenal sama dia sih?"tanyaku
"Cuma tau aja kok...dia yang suka di pasar belakang kan?"
Diam.

Seminggu pun berlalu, hari itu ulangan matematika. Tiba-tiba Maria bilang " Fai, hhm bantuin ya hehe"
Aku hanya mengangguk,tidak bisa menolak karena aku tipe orang yang tidak enakkan.
Aku menghitung, menulis jawabanku sambil disebelahku Maria melihat dan menyalin jawabanku. Saat itu tak sempat terpikirkan bagaimana kalau  jawaban kami benar-benar sama dan bu guru akan curiga.
Ketika ulangan matematika tersebut dibagikan, nilai ulangan aku dan Maria sama, 80.
"Fairuz..Maria.. Kenapa nilai ulangan kalian sama, ibu perhatikan jawabannya betul-betul sama,tidak ada yang beda!Maria kamu nyontek ya??"
"Ha!Ngga kok Bu" "
"Fairuz, benar kan dia nyontek?"
"Ng..ggaa kok Bu"
"Jujur saja jangan takut,ngga mungkin dia ngga nyontek"
"Ee sedikit bu"
"Tuhkan benar,jangan nyontek lagi Maria"
Sejak kejadian itu Maria berubah, dia jadi lebih judes dan memarahi ku. Dia bilang ke teman-temannya kalau yang menyontek itu aku bukan dia.
Waktu istirahat,teman-teman yang lain menghampiriku "Eh Fai tenang aja kok kita tahu,bukan kamu kan yang nyontek, Maria emang gitu, yu gabung aja sama kita.." Dan disanalah aku merasa tenang, ketika  teman-teman punya rasa percaya.
Pukul satu siang sekolah berakhir,tiba-tiba Maria bilang "Awas ya aku suruh Taufiq ke rumah lu!"
Tangan, kaki semuanya lemas..."Mar jangan dong Mar..Maaaaf ya yang tadi" Dia pergi..
Ohiya, di Tri Ratna setiap hari Senin-Rabu-Jumat ada koku lagi jam 3 sorenya. Koku itu kegiatan belajar lagi kalau jam pelajaran pagi kurang. Makanya sekolah disini benar-benar berrrrraat. Matematika,Fisika 6-8 jam seminggu. Belum hampir tiap hari banyak tugas.Eitss kalau ngerjain PR mendingan di rumah! Bahaya kalau dikerjain di sekolah, bisa kena hukuman loh...Pasti gurunya nanya,siapa yang ngerjain di sekolah, mending salah tapi ngerjainnya di rumah, itu lebih baik.
Sepanjang perjalanan ke rumah aku ketakutan, kenapa sudah berpisah dengan mereka masih saja berurusan lagi dengan Taufiq dan Boy.Argh! selalu ada mereka...mereka lagi mereka lagi..
Sampai di rumah, aku langsung ke kamar, biasanya nangis kalau udah kaya gini..dasar cengeng ya. Karena menangis itu bikin perasaan lebih tenang. Setelah was-was seharian gara-gara ancaman itu, toh nyatanya ngga datang tuh Taufiq dll.
Semenjak kejadian itu aku dan Maria menjauh,tapi aku sih udah minta maaf berkali-kali, kebalik ya?mestinya dia yang minta maaf. Tapi akhirnya dia sendiri yang malu,dia yang minta maaf juga. Aku sudah tidak terlalu akrab lagi, aku lebih sering bersama Jesica, Natalia, Serlin, Jenny, Dwi, Marconi, Annita.
Di sana anak-anaknya pintar-pintar, biasalah chinese, tapi aku juga ngga boleh kalah. Aku sendiri paling suka ngeliat Surya kalau dia lagi ngitung, semua jari-jarinya bergerak, sempoa bayangan. Pokoknya kagum deh keren! mau ngitung 86767534673 dibagi 3,475? Ah nyuruh dia aja bisa kok. Cowo bernama lengkap Surya Buwana Wangi ini hampir setiap hari menjenggut dan memainkan rambutku yang keriting. Surya anak yang benar-benar cerdas,selalu menjuarai olimpiade matematika dan selalu kita ejek-ejekin suka sama Jesica. Mereka berdua selalu bersaing menjadi yang terbaik.
Lain lagi dengan Robert,sahabatnya Surya sekaligus teman debat kalau lagi diskusi,ngga akan pernah ada habisnya.Memiliki kepala yang agak besar, jadi sering disebut kepala radiasi.
Semakin hari samakin seru di kelas! Yeah!


Di sana ada pelajaran bahasa Mandarin, 10x lipat lebih susah dari bahasa Jepang! Membaca hurufnya aja ada nadanya. Banyak kata-kata yang bunyi nya sama tapi artinya beda.Makanya susaah. Eits tp aku mau sombong nih, dulu tiap ulangan selalu dpt nilai 90 atau 100 hehe. Harus rajin nulis mandarinnya sih intinya. Pernah suatu hari Laotse Mei Suang memuji tulisanku.


Friday, May 18, 2012

Pindah...( Part 9)


Ternyata, menurut salah satu buku yang pernah aku baca, Kota Sibolga adalah kota terkecil di Indonesia...


Akhirnya Ujian Sekolah yang ditunggu-tunggu tiba. Sejujurnya....aku tidak terlalu mengerti  pelajaran yang akan diujiankan. Disamping  karena otakku sudah diprogram ingin cepat-cepat lulus keluar dari sekolah itu tanpa mempedulikan nilai, alasan guru nya juga berpengaruh.Tak tahu kenapa, hampir setiap pelajaran maematika khususnya...perutku selalu berkontraksi dan berujung tidak mengerti.Karena suara gurunya yang selalu membuat perut mulas.

Tapi aku terus berusaha, yang terpenting masih punya semangat untuk bisa. Setiap hari aku belajar dan belajar tapi tetap nihil. Setelah dibagikan hasil ujian ternyata benar saja tidak memuaskan...nyaris menyedihkan. Hanya nilai IPA yang paling tinggi disusul dengan B.Indonesia dan berakhir dengan Matematika yang menyedihkan.Kayanya otak kiri ku memang tidak jalan. Makanya kalau sekarang ditanya gimana hasil ujian waktu SD "ya ngga tau" Benar-benar ngga mau diingat-ingat lagi.
Tapi kesedihan nilai jelek tlah tertutupi rasa bahagia LULUS dan terbebas dari mereka. Aku tidak akan dilempari kerikil lagi..Aku tidak akan diludahi lagi oleh anak-anak laki-laki itu!Nah ini yang paling terpenting.

Waktu itu aku ikut seleksi masuk sekolah swasta islam, aku lulus dengan peringkat 20 besar. Tapi ngga aku ambil formulirnya. Karena sekolahnya terlalu jauh...di daerah kota Pandan. Beberapa hari kemudian teman ibuku memberikan formulir sekolah swasta juga, tapi sekolah swasta Buddha. Ya tentu saja aku senang, aku tidak akan masuk sekolah negeri, berarti tidak akan bertemu lagi dengan mereka.
 "Bu, yaudah anaknya masuk ke Tri Ratna aja, bagus sekolahnya, disiplin pokoknya" kata teman ibuku.
Namanya juga di kota kecil jadi sekolah negeri masih kurang, yang lebih bagusnya sekolah-sekolah swasta.
Dan hari itu aku dan ibu mendaftar ke Tri Ratna. Sekolahnya bagus, bersih dan rapi. Itu kesan pertama yang aku lihat. Tapi aku sedikit takut, nanti aku akan berteman dengan orang-orang yang berbeda agama, berteman dengan orang-orang chinese.
"Bu, emangnya ngga apa-apa sekolah yang agamanya Buddha?Dosa ngga?" tanyaku polos
"Ngga apa-apa kak...yang penting jangan diyakini. Ambil ilmu nya aja, di sana saingannya banyak. Jadi bisa termotivasi belajar"

Liburan pun usai, aku mulai masuk sekolah dan menjadi anak putih-biru. Rasanya ada rasa bangga menggunakan seragam putih-biru dan akan bersekolah di sekolah swasta Buddha yang kata masyarakat kota Sibolga sih sekolah yang bagus.Pagi itu entah mengapa aku sangat bersemangat! Tidak ada beban sama sekali tidak seperti waktu SD. Hari ini aku akan bertemu dengan teman-teman baru yang berbeda.
Karena hari pertama aku pergi ditemani ibu. Sekolahku yang baru tidak terlalu jauh dari rumah, sebenarnya jalan kaki juga dekat, 10 menit juga nyampe apalagi naik mobil gini...baru duduk yah udah nyampe lagi.
Sekolah yang terletak di Jl. S.Parman ini memiliki Vihara di depannya, yaitu Vihara Avalokitesvara. Di belakangnya ada SD, SMP dan SMA Tri Ratna. Sekolah ini memang benar-benar besar. Semua siswa baru ajaran 2007-2010 disuruh berkumpul di aula.Di sana kami diberi tahu akan masuk kelas mana. Dan ternyata aku masuk kelas 7-1. Satu angkatan hanya 2 kelas, 7-1 dan 7-2.  Hari itu aku berkenalan dengan Maria, gadis chinese berambut lurus dengan kulit tidak terlalu putih seperti orang chinese biasanya. Aku dikenalkan dengan teman-teman lainnya.
Hari ini kami diberi penjelasan-penjelasan tentang SMP Tri Ratna dan berkenalan dengan guru-gurunya atau disebut juga MOS. Pertama,kami masuk ruangan kelas yang paling atas dan terlihat pemandangan laut.Di sana kami dijelaskan tentang tata tertib dan bagaimana menjadi siswa disiplin yang dijelaskan oleh Pak Tommy, guru agama Buddha. Aku kira guru agama Buddha nya bakal berkepala botak seperti yang aku lihat di tv...ternyata salah  hahaha. Yang berkepala botak itu namanya Bhikku (laki-laki) kalau Bhikkuni (perempuan).
Tiba-tiba Pak Tommy mengucapkan "Namo Buddhaya" disambut dengan anak-anak yang lain menjawab "Namo Buddhaya" dengan kedua telapak tangan ditempelkan ke arah atas lalu di letakkan di depan dada namanya sikap anjali. Tentu saja aku heran baru melihat pemandangan seperti ini. Ooh ternyata ini cara salam mereka yaa.Kemudian kami berkenalan satu-persatu.

Sambil mendegar penjelasan Pak Tommy, terasa semilir angin laut yang perlahan-lahan membuat ngantuk seisi ruangan. Pelajaran dari Pak Tommy pun selesai. Kami diberi istirahat sejenak dan berlanjut ke pelajaran berikutnya. Tentang Ti Tje Gui (kalau tidak salah penulisannya) Hah? apaan tuh. Mau ngapain lagi habis ini?semakin penasaran.
Dan ternyata belajar bagaimana menjadi anak yang baik dan disiplin degan bahasa Mandarin. Walah walah...yang megajarkannya oleh Bu Witaria (kepala sekolah dan guru Mandarin kelas 3 juga) Beliau mengucapakan kata-kata Mandarin yang tak ku mengerti artinya
Ti Tje Gui Cong Xi, Tie Tje Gui Ce Cing Xing blablabla..kami semua harus mengucap ulang yang beliau katakan. Tiba-tiba beliau menunjuk sambil memasang muka agak marah ke arah anak-anak pribumi termasuk aku.
"Kalian salah! Coba ulangi"
Waduh, sereeem..ya mana bisa langsung bener. Apalagi aku emang bener-bener murid baru, bukan dari SD sekolah di sininya.
Dan akhirnya hari ini selesai, kami berkumpul kembali di aula untuk penutupan hari ini. Tiba-tiba ada anak yang memanggilku kalau tas ku terbuka. Dan dia menyapa sambil memberi tahu namanya.
 "Hai, Aku Jesica..murid baru ya?"
"Iya, Aku Fairuz.."
Wah senangnya hari itu aku berkenalan dengan banyak orang. Dan harus masih semangat, masih ada MOS hari ke-2. Apa yang terjadi selanjutnya?

Wednesday, April 18, 2012

Pindah...(Part 8)

Setiap hari aku diganggu mereka. Semakin hari semakin tidak tahan dan tindakan mereka semakin menjadi-jadi. Mengapa ayah harus dipindah ke Sibolga...

Yang menjadi motivasi ku berangkat sekolah adalah "sebantar lagi ujian sekolah!Dan aku akan terbebas" itulah yang selalu ada di otakku setiap hari.

Namun,mengapa terasa lama ujian sekolah itu tiba. Syukur..aku masih punya banyak teman-teman yang baik yang siap menolongku kalau mereka mengganggu.

Tiap kali mereka mengganggu aku mencoba melawan sebisanya dan menahan rasa takut. Menahan tangisan yang bisa jadi keluar. Tapi sayang aku bukan tipe orang yang gampang menangis bila di tengah orang banyak. Aku hanya menangis di kamar. Di sudut kamar aku bisa menangis sepuas-puasnya tanpa sepengetahuan orang lain termasuk ayah dan ibuku.

Boy, Taufiq dan yang lainnya tidak pernah puas mengganggu aku dan Dwi. Hingga akhirnya kami berdua  mendapat julukan "Anak Pembawa Sial" Kenapa? Karena setiap mereka mengganggu kami, ada saja kejadian yang menimpa mereka. Karma tuh!

Hari itu, tepatnya saat pelajaran matematika, mereka duduk dekat aku dan Dwi. Mereka melempariku kerikil. Banyak sekali. Refleks tanganku mengepal dan memukul meja. Mereka tertawa puas dan bahagia. Aku berniat berteriak ke Bu Harefa yang sedang menerangkan di depan. Tapi niat itu aku hapus lagi, ini bakal jadi masalah baru. Aku harus tetap sabar.

Andai saja aku masih di Kayuagung, bersama sahabat-sahabatku yang baik. Jalan-jalan ke sawah, nonton pertandingan balap dayung di sungai, manjat pohon rambutan di rumahku, makan model setiap istirahat dan kita gantian traktiran. Usmel,Icha, Moly, Winda, Lina aku kangen kalian. Kalian pasti kaget kalau aku cerita tentang ini semua.

Sore itu aku berkeliling-keliling kota Sibolga bersama Bi Rum menggunakan sepeda. Sedang asik-asiknya mengayuh, tiba-tiba ada yang memanggil " Nisa! Nisa! Nisa! "
Segera aku menundukkan kepala karena takut, jantung berdegup kencang seperti orang yang habis minum kopi bergelas-gelas. Aku pura-pura tidak mendengar.
" Bah!Sombong kali kau!" teriak anak lelaki itu yang sedang berdiri di pinggir jalan.




Saturday, April 14, 2012

Novel Baru

Hai...hai... semua. Kali ini post-an yang ngga penting. Dengan terpaksa saya ng-blog lagi karena rencananya pengen berhenti menulis di blog. Kenapa pengen berhenti? Ada 2 alasan, just me and God who knows  :( Tapi ada 1 hal yang membuat saya kembali menulis ( Ini Rahasia)
Oke, Tepatnya 12 April kemarin saya dapat kado dari temen. Wihiiii ini novel yang saya cari-cari, tapi ngga pernah dapat. Emang sudah lewat sih ulang tahun saya tapi ngga apa2 :p
Viola (Upup) dan Riyan ngasih novel Supernova karya Dee... Kok mereka tau sih saya pengen banget novel ini padahal ngga pernah cerita-cerita.
Beberapa hari yang lalu..
"Fay, buku apa yang rame ?" tanya Upup
"Apa yaaa..kayanya rame-rame semua deh buku yang aku baca hahah, eh udh baca Perahu Kertas belum Up?
"Belum haha...Emang rame ya? Eh kamu belum punya buku apa? Suka buku yang gimana? kata Upup
"Apa aja sih, tapi ngga terlalu suka komik, suka novel sih. Emang kenapa?"
"Oh.. ngga apa-apa Fay"



Wooo ternyata kemarin interview itu pengen ngasih novel. Hahaha Terima kasih banyak Upup & Riyan. Sumpah seneng banget <3<3 Nambah lagi deh koleksi buku-buku saya.Tau aja nih kalian hehe

Sunday, March 25, 2012

Pindah...(Part 7)

Sebelumnya, maaf ya kalau aku terlalu sering ng-publish cerita. Ya itu terserah kalian mau baca atau ngga hehe..Jujur ini semacam kecanduan...ngga pengen berhenti sebelum ceritanya tamat. Sebenernya banyak sekali yang pengen aku bagi sama kalian... Aku selalu percaya kalau sebuah kejadian itu adalah keajaiban. I think every day is a present. Setiap hari pasti ada sebuah hadiah yang bisa kita rasakan sendiri manfaatnya atau berbagi dengan orang lain. Nah, begitu juga dengan sekarang..Sudah saatnya untuk berbagi cerita kepada kalian. Ya mungkin kalian menganggap cerita ini bohong tapi ini memang benar-benar pernah aku alami. Awalnya aku sempat menyesal dan mengeluh kepada Tuhan, kenapa aku harus mengalami hal seperti ini. Sebegitu pahit pengalaman ini tapi tidak membuat aku takut atau gimana ( ya dulu aku memang pernah sempat trauma) tapi aku bersyukur...Ini pengalaman terhebat yang pernah aku temui..


Satu minggu aku bersekolah di sini. Banyak hal-hal baru yang aku temui di sini. Aku mencoba memahami keadaan di sini. Ini benar-benar berbeda, tidak seperti sekolah-sekolah sebelumnya. Hari demi hari aku coba lalui tanpa mengeluh. Aku terus mencoba agar terus merasa nyaman. Untung saja ada Dwi...

Suatu malam, tepatnya jam 9, telepon di rumahku berbunyi. Waktu itu aku sedang bersiap-siap untuk tidur. Bi Rum, tanteku yang mengangkatnya.

"Halo..selamat malam" suara si penelepon
"Iya Selamat Malam, mau bicara dengan siapa?" tanya tante ku
"Bisa bicara dengan Nisa?"

Tiba-tiba Bi Rum memanggilku.."Kak..Kakak..ini ada telepon, tapi logatnya batak"
Ketika aku menempelkan gagang telepon ke telinga hanya terdengar suara "Tut.. Tut... Tut.."
Kok aneh yaa..Aku pensaran sekali siapa yang meneleponku malam-malam begini. Rasa pensaranku hilang karena mata sudah sangat ngantuk.


Keesokan paginya di sekolah..
Aku sudah duduk di bangkuku. Tiba-tiba Boy masuk ke kelas sambil berteriak " Siapa yang nomor teleponnya 22517.."
Aku masih terdiam tidak begitu memperhatikan. Tapi nomor telepon itu menyita perhatianku. Segera aku membuka catatan nomor telepon. Dan benar saja itu nomor telepon rumahku. Aku tetap mencoba diam.
Berulang-ulang Boy menyebutkan nomor itu sambil tersenyum kepadaku.
Lama-lama aku kesal dan berdiri
"Hei, kenapa kamu bisa tau nomor itu?!?!?" tanyaku kesal
"Oh itu nomor kau ya? Hahahaha" Boy tertawa puas
Ingin sekali mencoba melawan tapi aku terlalu takut. Untuk kesekian kalinya.. Ya Allah bantu aku..

Saat istirahat aku bercerita ke Dwi. Ternyata Dwi mengalami hal yang sama. Tapi dia ditelepon ke nomor hp. Aku dan Dwi merasa kesal sekali. Percuma melawan mereka yang keras kepala dan ingin menang sendiri.

Hampir setiap hari, tiap menit, tiap jam Boy menelepon ke rumah. Tapi setiap di angkat langsung di tutup. Ternyata Taufiq juga ikut-ikutan menelepon. Pernah waktu hari minggu, mereka berkali-kali menelepon.
" Udah berhenti ! jangan telepon-telepon terus..Taufiq!" kataku nyaris menangis karena tidak tahan.
Ayah bertanya kepadaku " Kak siapa yang menelepon?"
" Ngga tau Yah, suaranya berisik ngga kedengeran"
"Ngga tau Yah salah sambung"
 Seperti itulah aku sering berpura-pura. Kebetulan memang sering banyak telepon salah sambung ke rumah.
 Kenapa mereka bisa tahu nomor telepon rumah ini ? Ohiya ini kan rumah dinas..Pasti du buku kuning tebal itu ada nomor telepon rumah ini.

Hari Senin, aku dan Dwi mengadu ke Ibu Hutagalung (ya anak SD masih polos). Kami ceritakan semuanya. Kemudian Boy dan Taufiq dipanggil
"Boy! Taufiq! Kemari kau! Mengapa kau menelepon-menelepon Nisa dan Dwi?" tanya Bu Hutagalung
"Ndak ada bu..ndak ada, kami idak  nelepon dia..bohongnya dia tuh, ibu dak pecaya kami? jawab Boy dengan tatapan marah kepada aku dan Dwi.
Kemudian Boy mendorong kami berdua dan pergi berlari. Setelah diselidiki-selidiki, anak-anak laki-laki kelasku kebanyakan anak Pasar Belakang, yang dikenal ya kurang baik.
Semenjak kejadian mengadu itu, Boy, Taufiq dan beserta gengnya semakin memperlihatkan rasa benci kepada kami berdua.
Setiap ada telepon berbunyi, jantung langsung berdegup kencang..karena selalu teringat dengan teror telepon. Setiap pulang sekolah aku menangis di kamar sampai rasanya sesak. Ya Allah kuatkan aku...

Thursday, March 22, 2012

Pindah...( Part 6)

"Halooo para pembaca setia blog gue hehe.Yuk lanjutin ceritanya lagi,sudah lama ngga nulis lagi sibuk sama sekolah sih hoho.Penasaran kaan.. Bagi new visitor, jangan lupa baca ceritanya dari awal! Biar ngerti :P Selamat Membaca :) "

Tak lama kemudian datanglah guru Bahasa Indonesia. Ternyata beliau wali kelasku. Namanya Ibu Marbun. Seperti sebelum-sebelumnya, sebagai murid baru, aku disuruh maju ke depan untuk memperkenalkan diri. Sungguh bosan tapi sangat menegangkan...
Aku kembali ke bangku ku.. Dan ada yang aneh, semua mata memandangku. Apa ada yang salah denganku? Sepertinya tidak, tapi mengapa mereka melihatku seperti itu? Ya sudahlah, aku tidak berpikir yang aneh-aneh, mungkin karena aku murid baru kali yaa
Dan istirahat yang ku tunggu-tunggu tiba. Banyak anak-anak yang menghampiriku, ya sekedar berkenalan dan menyapa. Tak disangka mereka baik dan ramah-ramah.

"Hai, namaku Ria Dwi.. Panggil aja Dwi " dia tersenyum kepadaku
"Oh..iyaiya, salam kenal yaa" jawabku sambil membalas senyuman
Gadis berambut keriting sebahu itu berbisik kepadaku " Eh...kamu bukan orang sini ya? Suara kamu mirip orang Jawa atau Sunda.. Lembut kali!"
"Mm..iya, ayahku orang Surabaya kalau ibu sih Bandung hehe"
"Ohiya Nis, ayahku juga orang Jawa tapi lama tinggal di Medan.Rumah kamu sekarang dimana?"
"Persis di sebelah Bank BRI... Ayahku pindah-pindah tugasnya"
 Dan saat itu juga Dwi meraih tanganku dan mengajak ke warung kecil di sebelah kelas.Lalu aku di ajak berkenalan dengan teman-teman yang lain.

Ketika pulang sekolah, aku kebingungan... Bagaimana aku bisa pulang? Bagaimana cara mengabari ibu atau Om Amry ? Aku kan tidak punya handphone. Aah aku mulai panik. Menengok kanan-kiri...tidak ada mobil Om Amry. Tiba-tiba aku teringat sesuatu. Ohiya, sebelum berangkat sekolahkan aku menghapalkan jalan. Lalu kucoba mengingat-ingat. Dan ternyata aku menemukan pertigaan. Walah, ini harus ke arah mana. Yasudah aku mengambil jalan yang ke kanan. Tiba-tiba ada yang memanggil dari belakang.

" Nis! Nis! Mau kemana? Ngga dijemput?" teriak Dwi.
"Iya ngga dijemput, mau pulang ke rumah, tapi jalan kaki aja. Tadi udah ngapalin jalan kok.."
"Loh loh..Kok jalan ke sana? Bukannya rumah kamu di sebelah Bank BRI ya? Harusnya ke kiri Nisa.."
Aku terdiam sejenak. 
"Ohiya ya benar...Makasih Dwiii"
Saking paniknya aku sampai lupa kan harus belok kemana, untung saja ada Dwi yang memberitahuku kalau tidak mungkin aku sudah nyasar hahaha. Tapi setelah diberi tahu Dwi, aku hapal betul jalan menuju rumah. Melewati sekolah Kristen lalu gereja dan terakhir belok kanan.
Ketika tiba di rumah, Ibu dan Om Amry kaget! Kok aku bisa pulang sendiri dan hapal jalan?

" Loh Kak, kok bisa pulang sendiri...kok hapal? " tanya ibuku sedikit panik.
"Iya, tadi pulangnya jam 11, terus pas tadi pagi berangkat sekolah ngapalin jalan buat jaga-jaga"
"Walah hebat yaa..baru di Sibolga udah hapal hahaha " kata Om Amry.



Keesokan Harinya

Pagi itu kelas sudah ramai sekali. Ketika aku melangkah masuk semuanya mengarah ke arah pintu. Ada yang bengong, ada yang berbisik-bisik. Aku sih cuek saja, tetap berjalan ke arah bangku ku. Sepertinya teman sebangku ku ini akan telat lagi. Kemana Aqil?
Baru saja aku duduk... Ada anak laki-laki berkulit kuning langsat yang memandang dari jauh sambil senyum-senyum. Postur tubuhnya yang tinggi bersandar di dinding. 

"Apaan sih anak ini..Ih!" kataku dalam hati. Perasaan, kemarin aku tidak melihat anak ini. Nampaknya anak laki-laki ini baru masuk. Dia melangkahkan kakinya dengan gagah dan membusungkan dadanya. Lalu mendarat di meja ku.

"Halooo...Kau murid baru yaa? Boleh kenalan dong.." katanya sambil memegang rambutnya yang seperti landak. Aku diam, tidak menjawab, pura-pura tidak mendengar.. ya pura-pura sibuk.
"Wah, kau sombong kali bah.."
Tiba-tiba ia meraih tanganku dan berkata " Eh kenalkan namaku Taufiq, cowok terganteng di kelas ini.." lalu di susul oleh tawa anak laki-laki di belakangnya, bisa dibilang gengnya.
Tiba-tiba cowok hitam yang kemarin menertawaiku berdiri di samping Taufiq sambil melipat kedua tangannya.
" Sudahlaah.. tak usah kau berkenalan sama anak ini"Lagi-lagi semua anak-anak laki-laki itu menertawaiku. 
Tak terasa keringat dingin mengucur, seragam terasa basah padahal ini masih jam 6 pagi. Ya Allah tolong aku....

" Woi!! Sudahlah kau pergi jangan ganggu dia bah!" Dwi membantuku.. Ooh syukurlah!
Dan sejak saat itu kami mulai akrab. Aku mulai membuang muka setiap melihat anak-anak laki-laki itu terutama Boy dan Taufiq. Dan mulai bermain dengan anak-anak perempuan lainnya.

Friday, March 16, 2012

Pindah...(Part 5)

(Sibolga,1 Januari 2007)Tepat pukul 12 malam suara kembang api dan terompet semakin ramai. Nyaris berisik dan menganggu bagi tubuh kami ini yang sangat lelah. Dan perlahan kami memasuki dunia mimpi sambil diiringi deburan ombak pantai.
Aku terbangun oleh suara tv yang sedang ditonton oleh ibuku. Sepertinya rasa lelah masih betah di tubuhku.Aku penasaran dengan suara ombak lalu ku buka jendela kamar hotel ini dan terlihat pemandangan yang...menakjubkan. Pantai yang indah! Tapi sayang banyak sekali sampah yang mengotori pantai ini karena bekas perayaan tahun baru semalam.
Setelah sarapan, kami langsung bersiap-siap ke pantai. Hanya sekedar berjalan-jalan di pinggirnya dan merendam kaki. Lalu kami bersiap-siap check out untuk memasuki rumah dinas. Dan sebelumnya kami berkeliling-keliling kota kecil ini dulu. Hai, Kota Sibolga Nauli! ( Nauli artinya cantik, indah)



Sore itu Sibolga sedang diguyur gerimis..Pak Amry sopir pribadi ayahku menunjukkan calon sekolahku dan kedua adikku. Hm, lumayan...tidak buruk, lebih baik dari sekolahku sebelumnya.

Sekilas Kota Sibolga
Kota Sibolga adalah salah satu kota di provinsi Sumatera UtaraIndonesia,Kabupaten Tapanuli Selatan.Kota ini terletak di pantai barat pulau Sumatera, membujur sepanjang pantai dari utara ke selatan dan berada pada kawasan teluk yang bernama Teluk Tapian Nauli, sekitar ± 350 km dari kota Medan.Terletak di lembah Bukit Barisan. Sehingga Kota Sibolga ini sangat indah ada banyak pantai dan  bukit hijau.

Rumah dinasnya tepat di samping kantor ayahku. Tanpa batas batas apapun. Tidak ada pagar. Jadi, ayah bisa jalan kaki kalau kerja. Hari pertama di rumah dinas kami membereskan barang-barang bawaan kami. Aku membereskan buku-buku sekolahku karena 2 hari lagi mulai masuk sekolah. Dan menyusun hal lain-lainnya.
Matahari tlah terbangun dari tidurnya, rasanya tidak mau menghadapi hari ini. Harus bertemu lagi dengan orang-orang baru dan harus beradaptasi lagi.
Mau tidak mau aku harus bersiap. Sarapan dengan perasaan deg-degan. Padahal aku sering pindah-pindah sekolah, untuk hal yang satu ini tidak pernah hilang. Karena hari pertama, ayahku ikut mengantarkan aku. Kebetulan kedua adikku masuknya siang. 
Kami di antar Pak Amry, sepanjang perjalan aku menghpalkan jalan menuju sekolah dengan patokan-patokan bangunan tertentu. Dan hanya kurang dari 5 menit aku tiba di sekolah ini, SDN 081232 Jl. Datuk Itam. Lebih dikenal dengan SD 32 atau SD Datuk Itam. 
Di SD ini aku akan sekolah selama kurang dari 6 bulan saja, bisa dibilang hanya menumpang ujian. Aku masuk kelas 6A yang katanya lebih baik dari 6B. Ya syukurlah kalau begitu sedikit agak tenang. Kemudian ayah mengantarkanku hingga kelas. Aku memilih-milih mana bangku yang kosong. Dan ternyata yang kosong bangku ke dua dari depan. 
Baru saja aku duduk... " Wah ada anak baru nih, siapa nama kau?" tanya salah satu anak laki-laki dengan nada bicara orang batak. "E..e..panggil aja Nisa" "Nisa? Hahahaha" anak-anak laki-laki itu menertawai ku.
" Memang kau darimana ha?"tanya anak laki-laki itu. " Dari kota Kayuagung,Sumatera Selatan" 

"Baah! Jauh banaa.." (wah, jauh sekali)
"Eh, kenalkan namaku Boy! Si hitam manis Hahaha"
Akhirnya aku pun bersalaman dengan senyum terpaksa karena aku takut sekali.
Bel pun berbunyi, bangku kosong di sebelah ku teriisi oleh anak laki-laki berambut lurus agak pirang.
"Loh kamu murid baru ya?Nama mu siapa?"
"Nisa hehe, kamu siapa?"
"Panggil aja Aqil. Salam kenal"
Nada bicara Aqil tidak seperti yang lainnya, lebih lembut seperti orang Jawa.







Saturday, March 10, 2012

IPA 6 - SMAN 8 Bandung 2013

Ternyata tidak salah aku ditakdirkan masuk kelas ini. Aku merasa lebih nyaman di kelas ini dibanding kelas sebelumnya. Banyak sekali karakter orang-orang yang aku temui disini. So special !
Aku merasa bangga, bisa bertemu orang-orang hebat disini. Awalnya aku memilih untuk pindah kelas daripada di IPA 6 dan untuk kesekian kalinya aku salah, aku sangat beruntung bisa berada di antara kalian.
Sebenarnya, aku suka mengamati sifat tiap-tiap orang. Hehe!Diam-diam aku suka mengamati tauuu.. Ngga tau, dari dulu suka aja...Asik soalnya mempelajari sifat tiap orang. Ya supaya lebih tahu kalau berhadapan sama orang ini harus bagaimana.
Memang kita baru kenal, rasanya sudah hampir satu tahun kita bertemu..Setiap hari selalu ada aja yang bisa diingat. Dari senang sampai sedih... Terima kasih kalian juga sudah menghibur kalau aku lagi cengengnya keluar. Hehe maaf ya aku memang memalukan tapi aku adalah aku.
Eh terus tanpa sengaja aku punya teman belajar, aku sendiri juga bingung dan upa gimana awalnya. Terima kasih Iqbal, Reyhant, Fery. Maaf Bal temen mu yang satu ini emang rada-rada lambat hehe...Tapi aku tetap ngga masalah yang penting aku pengen bisa.
Dan Sitiiiii...sahabat kecilku, terima kasih banyak...motivator! Jangan lupa ke Bandung...
Aku juga bertemu orang-orang hebat lainnya Risma,Viola, Aurora, Rani, Wanda, Vella, Fikia, Anggita....dan banyak lagi.....
Dan aku juga sekelas lagi sama Brenda, Fadhiah, Kadut, Jawa...3 tahun nih kita sekelas....



Nama kamu belum disebut ya? Sabar nantikan cerita selanjutnya....

Thursday, March 1, 2012

Pindah...(Part 4)

Dan akhirnya... tanggal  30 Desember 2006 kami tiba di Bandara Polonia Medan. Alhamdulillah kami tiba dengan selamat. Disambut dengan suasana gerimis. Ternyata Bandara Polonia hhm..bisa dibilang tidak terlalu mirip dengan bandara haha..bangunannya sangat sederhana. Kami turun dari pesawat dan segera mengambil barang-barang dari alat berjalan yang di atasnya banyak barang-barang dari bagasi pesawat. Kemudian kami memasuki ruangan Arrival dan mencari seseorang yang menggunakan tanda pengenal pegawai bank tempat ayahku bekerja. Hah! We found him.. Namanya Pak Win salah satu sopir dari Sibolga yang diutus menjemput kami. Ternyata wajahnya tidak seperti batak. Malah lebih mirip orang jawa...Tidak seseram yang aku pikirkan.


Sebelum ke hotel kami mencari makan dulu.. Kota Medan...Ini pertama kalinya aku bertemu denganmu. Semoga aku bisa menemukan hal baru disini dan punya pengalaman yang luar biasa disini. Setiap daerah yang pernah aku datangi pasti memiliki ciri khas sehingga memiliki keunikan tersendiri. Malam pertama di Kota Medan...Malam pertama beristirahat di Kota Medan.

Keesokan harinya kami bersiap-siap lagi berangkat ke Kota Sibolga. Dan katanya perjalanan ke Kota Sibolga sekitar 9 jam...dan terkenal dengan 1000 tikungannya.
Selama perjalanan, mataku tidak bisa menutup padahal mata ini masih mengantuk karena lelah perjalanan kemarin. Tapi...terhipnotis dengan pemandangan di kanan-kiri yang luar biasa indah.
Ternyata yang tadi belum ada apa-apanya..Ketika memasuki Kota Parapat...aku melihat sebuah danau. Hijau kebiruan..sangat luas, pinggirannya dipagari bukit dan ratusan pohon pinus. Danau Toba!
Kami berhenti sejenak di salah satu rumah makan di pinggir jalan raya Kota Parapat yang menghadap indahnya Danau Toba. Oh ini ternyata Danau Toba yang sering aku dengar dan aku lihat dari tv.. Sekarang aku benar-benar melihatnya.
    " Di tengahnya ada pulau...pulau subur pulau samosir.. kubangga kubahagia karena kulahir di sana..danau toba danau toba danau indah dan permai......" 
Inilah potongan lirik lagu yang sepanjang perjalanan ibuku nyanyikan. Jadi tak sengaja aku bersenandung lagu ini sambil melihat Danau Toba.


Ternyata perjalanan masih sangat panjang. Sampai Kota Parapat masih 4 jam..Berarti masih lama tiba di Kota Sibolga. Kami melewati beberapa kota. Dan sangat unik-unik
Semakin lama, perjalanan semakin curam..sebelah kanan hutan sebelah kiri jurang. Mungkin kalau mobil ini masuk tidak akan ada orang yang tahu. Benar-benar dalam.
Benar saja, banyak sekali tikungannya...baru belok eh sudah belok lagi. Jadi harus hati-hati. Hm..ternyata waktu itu malam tahun baru. Sepanjang perjalanan banyak orang-orang yang bersiap-siap menyambut tahun baru. Terutama Kota Tarutung dan Balige yang mayoritas penduduknya beragam Kristen jadi banyak yang bersiap-siap ke Gereja.
Kota Sibolga yang akan kami tuju banyak juga penduduk muslimnya. Ya, jadi tidak terlalu minoritaslah hehe.
Dalam perjalanan adikku yang paling kecil, Fatur namanya tiba-tiba bergumam
" Kok banyak sekali gereja sih di pinggir jalan..numpuk lagi"
"Waduh..itu bukan gereja, itu kuburan" kataku. Dan kami semua pun tertawa.
Tak terasa aku terlelap. Dan terbangun pukul 21.00 WIB. Mataku mengerjap, ternyata sudah tiba di Kota Tarutung. Kata Pak Win tinggal 2 jam lagi, sudah tidak terlalu jauh.
Dan saat itu terlihat pemandangan yang mengejutkan. Kami melihat ada hewan yang sedang di panggang..Awalnya kami kira itu kambing tapi ternyata itu anjing...Kaget, mereka makan anjing.
Dan akhirnya kami tiba di Kota Sibolga...Tepat saat tahun baru. Rumah dinas belum bisa ditempati,jadi kami menginap dulu di hotel. Cerita yang sebenarnya dimulai! (Bersambung...)

Saturday, February 18, 2012

Bunga Tanjung

Pernah mendengar Bunga Tanjung ngga? Atau kamu tahu Bunga Tanjung? 
Bunga ini adalah bunga yang spesial, bunga ini punya kenangan tersendiri. Mungkin tidak secantik bunga mawar dan tidak seharum bunga melati. 
(Sumber foto : Google)
Ternyata di dekat rumahku yang sekarang ada pohon bunga tanjung loooh... Tiba-tiba aku teringat kejadian kalau melihat bunga ini. Ya, mungkin tahu, sejak kecil aku pindah-pindah. Nah waktu sekolah di SD Hang Tuah 1 Surabaya ada pohon bunga tanjung besaaar sekali. Waktu itu aku punya teman namanya Shafira, dia masih ingat aku ngga ya? Soalnya waktu itu masih kelas 1 SD.Hehehe
Ini SD ku waktu di Surabaya :-) (2009)
Aku, Fira sama Deni suka pulang bareng naik becak langganan. Nama tukang becaknya Pak Min. Apakabar Pak Min? Mungkin sekarang sudah tidak ada yaa :-( karena waktu itu beliau sudah sangat tua.
Nah biasanya kebiasaan aku sama Fira sebelum Pak Min muncul, kita suka jongkok-jongkok sambil jalan di bawah pohon bunga tanjung.Hayoo ngapain..Kita ngambilin bunga tanjung yang jatuh di tanah hehehe. Dasar ya bocaaah!!! Terus bunganya kita bawa pulang dimasukkin ke saku seragam. Hahaha...Wangi bunga tanjung tuh khas.Yah jadi kangen kan.Jadi, sejak saat itulah bunga tanjung punya kenangan tersendiri.Apa kamu jg punya kenangan sama salah satu bunga? :-)

Tuesday, February 14, 2012

Ayah...Ibu...

Aku bersyukur dengan apa yang aku miliki sekarang. Aku bersyukur punya ayah seperti ayah. Aku bersyukur punya ibu seperti ibu.Baru aku rasakan ternyata begitu banyak pelajaran-pelajaran, kata-kata, nasihat-nasihat yang ayah sama ibu katakan. Jujur aku baru sadar...
Aku ingin seperti ayah. Ya, mungkin semua anak mengatakan "Ayahku Hebat" begitu juga denganku.."Ayahku Hebat!" Bisa dibilang ayah memang orang sukses...kami berkebutuhan lebih dari cukup. Tapi ayah selalu mengajarkanku dan adik-adikku tetap sederhana. Ayah berusaha dari nol. Ayah memang anak yang pintar, cerdas dari kecil. Ayah bijaksana, sabar, rendah hati ngga pernah aneh-aneh..Dan juga ganteng hihihi...Sayaaaang banget sama Ibunya. Mungkin inilah yang dinamakan ''ketekunan'' salah satu cara untuk sukses.
Aku masih ingat, ketika aku masih kecil dan sampai sekarang pun ayahku selalu berkata "jangan buang-buang makanan ya kak, coba liat di luar sana, banyak yang nyari-nyari beras, banyak yang susah makan.Dulu ayah juga gitu,makan apa adanya tp ngga pernah ngeluh.Coba liat,kakak sekarang udah enak, mau makan ini bisa, mau makan itu bisa. Jangan lupa bersyukur". Kata-kata ini selalu teringat kalau aku sedang makan..Tapi kenapa yaa susah sekali kalau tidak menyisakan makanan walaupun sebutir nasi hahaha.
Dulu ayah sering ngajarin gambar..makanya sebelum aku masuk TK juga suka nggambar. Aku masih ingat,gambaran pertamaku gambar orang yang wajahnya kotak,berponi dengan gigi kotak-kotak besar.Terus waktu masih bareng tinggal sama ayah, kalau aku ngga ngerti fisika sama matematika suka diajarin. Ayah memang pintaaar...pengen yaa seperti ayah. Dulu pernah pr fisika yang aku kerjakan benar dan teman-teman yang lain pada ngga bisa.Jadi bangga deh hehe.. Tapi lama-lama jadi manja, sedikit-sedikit tanya ke ayah..jadi males mikir sendiri kan jadinya. Tapi semenjak ngga bareng lagi sama ayah, aku jadi lebih mandiri. Kalau ada kesulitan, mencoba berpikir sendiri...Kalau ngga ngerti juga ya tanya ke temen.
Ayah suka bilang.."Kak, kalau pelajaran yang ngga penting ngga usah terlalu serius,inget prioritas yg lebih penting" Oke inget prioritas! Dan "Jangan lupa olahraga...supaya oksigen bisa masuk ke otak,biar lebih konsentrasi" Walaaah..sumpah aku males banget olahraga haha. Maaf ayah, kakak bolong-bolong olahraganya.
Ayahku pernah bilang gini "Ngga usah selalu ingin benar sama apa yang kita kerjakan...Ngga apa-apa salah juga,dari situ kita tahu mana yang benar,yang penting udah berusaha yaudah tenang aja"
Wah tentang ayah sepertinya sudah banyak,sebenarnya msh byk lg..tapi kasian Ibu..Sekarang tentang Ibuku yaa
Semenjak aku tinggal di Bandung,jadi jarang ketemu Ayah dan Ibu...Kadang Ibu 2 minggu di Bandung,2 minggu di Jogja nemenin ayah. Kasian sendirian hihi. Ibu berbeda jauh dari ayah..ayah sih kalem...tapi kalau ibu....lumayan cerewet. Ya maklum namanya wanita. Ohiya beberapa minggu yang lalu...Aku menangis di sekolah...Eittsss bukan menangis gara-gara sedih..tapi karena terharu..

 Terima Kasih Ibu :')


Ibu selalu bilang.."Selalu berpikir positif..pasti bisa!" Okay aku selalu mencoba..Tapi sulit..Di sisi lain kata-kata itu selalu bikin semangat. Ibu punya segudang kata-kata yang selalu bikin semangat lagi. Makasih ibuuuuu....Kakak juga selalu berjuang. Makasih setiap doa ibu. Setiap malam ibu bangun dan mendoakan kami semua yang terkadang masih tertidur lelap. Setiap pagi ibu selalu mendoakan kami...Setiap saat..
Aku juga akan selalu mendoakanmu. Ibu adalah wanita paling baik yang pernah aku temui.
Semoga suatu hari nanti, aku bisa mengangkat senyum kebanggaanmu.

Ya Allah...Aku rindu sekali mencium tangan kedua orang tuaku sebelum berangkat sekolah. Aku ingin seperti yang lain. Aku rindu kebiasaan yang satu ini. Tapi aku selalu berpikir positif. Tidak tinggal bersama orang tua akan menjadikanku anak yang mandiri,mudah-mudahan. Aku ingin berubah menjadi perempuan yang tegar, yang kuat, tidak cengeng dan berani.

Monday, February 13, 2012

Pindah...(Part 3)

(2006) Ya!Hari keberangkatan kami tiba.Kalau tidak salah waktu itu tanggal 29 Desember 2006. Semua isi rumah sudah bersih hanya tersisa barang-barang milik kantor. Kuraih tasku...Hap! Aku sudah siap untuk meninggalkan kota ini. Kota kecil yang benar-benar sepi..Tapi bagiku kota ini banyak kenangan selama 4 tahun  kami tinggal disini. Terlalu banyak yang harus aku ceritakan. Bingung harus mulai darimana hehehe...
Pagi itu kami berangkat, diantar oleh sopir ayahku ke Palembang.Hanya memakan waktu 2 jam. Melewati perkebunan sawit dan karet. Sangat...gersang dan panas.Di hari terakhir itu, aku tidak sempat bertemu sahabat-sahabatku, karena mereka semua sedang sekolah. Jadi, aku hanya berpamitan melalui pesan singkat melalui handphone ibuku, karena saat itu aku tidak memiliki handphone.
Sepanjang perjalanan aku hanya menatap pohon-pohon...yang seakan-akan melambai mengucapkan selamat jalan. Masih sedih...tapi malu kalau sampai nangis dan yang lainnya melihat.
Ohya aku lupa, aku punya tante yang selalu ikut kalau ayahku pindah-pindah,dia selalu menemaniku dari aku kecil. Namanya Bi Rum...waktu itu Bi Rum ikut juga bersama kami.
Jam 11.00 kami tiba di Bandara Sultan Baddarudin II Palembang. Sekitar jam 12  pesawat kami akan take off. Sebelum masuk ke pesawat ada  perdebatan antara ayahku dan petugas bandara...Katanya pesawat kami harus berangkat jam 3 sore..Ya jelas marah ayahku...Jelas-jelas ditiketnya jam 12. Tapi akhirnya berhasil juga kami berangkat jam 12.
Sekitar pukul 14.00 kami tiba di Jakarta. Setelah menunggu setengah jam, kami terbang lagi menuju Medaaaan. Hiaaaa!!! Rasa penasaran terus muncul...Tak sabar melihat Tanah Batak. Yang kata orang, orang-orangnya sangar-sangar.Damn! (bersambung...)

Friday, February 10, 2012

I'll Meet You There...



Ya ini motto salah satu jurusan di ITB. SAPPK !!! In Harmonia Progressio, It's sounds great,isn't it?
Aku punya sahabat, kita sama-sama ingin masuk SAPPK. Namanya Siti...Tapi sayang dia sudah pindah ke Bogor. Kejadian seperti ini terulang lagi :( setelah beberapa tahun aku tidak pernah merasakannya lagi.
Kaget...Dia itu sosok yang diam-diam menghanyutkan. Pinter, baik, cantik... Kalau aku lagi down,suka ngasih motivasi..semangat.. Sekarang ngga ada lagi :'( kehilangan bgt.........Kata-katanya tuh suka bikin semangat lagi, dia tuh pendengar yang baik. Padahal kita baru beberapa bulan kenal, tapi kaya yang udah kenal lama.
Karena kita sama-sama pengen ke SAPPK. Kita berdua punya cita-cita ketemu lagi di ITB di jurusan SAPPK. We will meet again Siti... Aamiin Ya Allah

Paris Van Java

Sudah sekitar 2 tahun lebih aku tinggal di Bandung. Yang sering disebut kota Paris van Java ini. Ya aku termasuk orang baru di Bandung walaupun sebenarnya ibuku orang Bandung. Tahun 2009 pertengahan Maret kami pindah ke Bandung. Udaranya sudah tidak sesejuk waktu dulu setiap aku berkunjung ke Bandung. Sekarang sudah supeeer panas. Mau ngalahin Surabaya apa?
Dimana-mana banyak yang hijau-hijau (angkot maksudnya) hihihi...Terlalu banyak kendaraan. Kemana nih kota Bandung yang sesungguhnya? Yang memiliki sebutan Kota Kembang dan Paris Van Java.
Walaupun belum lama tinggal di Bandung, aku ingin sekali mengembalikan kota ini seperti dulu. Membuat orang-orang sadar. Sekarang cita-citaku "Kembalikan Paris Van Java" aneh ya? Orang lain cita-citanya dokter, arsitek, guru, psikolog, tentara d.l.l...Ehhh saya sih ini..Huehehe
Aku ingin sekali menyejukkan kembali, menghijaukan kembali, membangun kota Paris Van Java yang sesungguhnya. Berat memang, tapi aku punya mimpi... Kalau aku besar nanti...Kan  ku ajak teman-temanku mengembalikan kota ini. (maaf ya kebanyakan PD)
Rasanya ingin teriak ke Kepala Tata Kota Bandung. Biar aku saja yang menggantikannya... Hahaha. Soalnya benar-benar nihil usaha yang dilakukannya. Coba berkunjung ke kota Surabaya. Luar biasa! Teratur sekali, lebih hijau dari Bandung. Sueerrr deh..
Semua ini butuh proses yang lama. Bertahap tapi pasti! Kembalikan Paris Van Java!!!

Wednesday, February 8, 2012

Bersyukur

Ya! Mungkin aku tidak sehebat yang lain...Yang jago pelajaran, bisa nyayi, jago main musik dan bakat-bakat hebat lainnya. Tapi aku selalu bersyukur dengan keadaan yang sekarang. Aku punya orang-orang hebat disekelilingku, yang selalu meyakinkanku, yang selalu memberi motivasi.
Terkadang aku kecewa kepada Allah...Mengapa aku tidak memiliki otak yang pintar,kenapa aku tidak bisa seperti ini, mengapa aku seperti ini...mengapa mengapa dan mengapa. Lalu entah ada malaikat yang datang mungkin berbisik kepada ku kalau yang aku pikirkan itu salah!
Yayaya...Aku hanya manusia, yang pasti didatangi rasa kekecewaan, rasa ketidakpuasaan... Namun aku selalu berpikir kalau aku juga bisa seperti yang lain. Mungkin aku punya bakat yang beda...Mungkin aku punya bakat yang lebih hebat dari yang lain. Aku selalu mencoba berpikir positif ketika rasa-rasa itu berkunjung kembali ke otakku.
Mungkin belum sekarang...Suatu saat nanti akan datang suatu kebahagiaan yang luar biasa. Aku selalu percaya, kalau jatuh berkali-kali diawal akan datang suatu keberhasilan. Hidup itu indah, ya memang indah, bagaimana kita melihatnya..Melihat keindahan sekitar kita bukankah suatu kebahagiaan?Melihat orang-orang yang kita sayang bukankah itu suatu kebahagiaan? Banyak hal-hal kecil yang mungkin tidak pernah kita sadari kalau itu suatu kebahagiaan. Bersyukurlah dengan apa yang ada saat ini. Selalu berpikir positif. Berpikir positif adalah awal kesuksesan.Let's try it ;)

Saturday, February 4, 2012

Pindah...(part 2)

(2006)Ya berpisah dengan sahabat-sahabat kita itu memang berat. Dan pada akhirnya aku bercerita kepada teman-temanku kalau aku akan pindah. Mereka semua terlihat sedih...Air mataku tak terasa menetes. Kupeluk mereka semua...
Ngomong-ngomong ayahku pindah kemana, ternyata kami akan pindah ke kota Sibolga.. Hah?!? dimana tuh..Begitu asing bagiku. Ku coba melihat ke deretan tumpukan buku-buku yang belum sempat di masukkan ke kardus lalu kuambil atlas. Ternyata kota Sibolga itu di Sumatera Utara.Wow...Ternyata kami akan pindah ke tanah orang Batak.
2 hari sebelum keberangkatan...aku sudah tidak sekolah lagi semua seragam dan buku-buku sudah dibereskan. Jadi tidak bisa bertemu sahabat-sahabatku lagi..Ica, Usmel, Molly, Lina, Winda, Nining...
Hari ini...hari terakhirku di kota Kayuagung.Semakin terasa...sedih. Aku berdiam diri di kamar. Melihat seisi ruangan sudah kosong. Siap sudah untuk ditinggalkan. Tiba-tiba aku mendengar suara orang-orang bernyanyi seperti di luar rumah..Dan semakin lama semakin terdengar jelas...
     
" Kau datang dan pergi Oh begitu saja...Semua ku terima apa adanya..Mata terpejam dan hati menggumam..Di ruang rindu kita bertemuu..."

Kubuka pintu...dan di halaman rumah ada sahabat-sahabatku...Mereka semua bernyanyi. Aku sangat terharu. Mereka semua menangis dan berlari memelukku. Semakin berat saja meninggalkan mereka.
Aku selalu berharap bisa bertemu mereka lagi... (bersambung...)



Saturday, January 28, 2012

Pindah...(part 1)

(Kayuagung,Sumatera Selatan,2006)Untuk kesekian kalinya aku harus berpisah dengan sahabat-sahabatku. Ya, tentu saja aku tidak bisa menolak hal ini. Ohya namaku Fairuz Nisa..Ayahku bekerja di sebuah bank sebagai kepala cabang jadi...pindah-pindah di berbagai kota di Indonesia.Walaupun aku sudah sering pindah-pindah tapi tetap saja hal ini belum membuatku kebal. Rasa perih...hati ini menangis.

Sekarang ayahku dinas di kota Kayuagung.Yaa sekitar 2 jam lah dari kota Palembang. Tiba-tiba aku mendengar kabar bahwa ayah akan pindah lagi...Kami di kota Kayuagung sudah 4 tahun.Sebelumnya ayahku tugas di kota Surabaya, Balikpapan,Mataram (aku lahir di sana),Cirebon,Semarang.Aku tak begitu menyimak akan pindah kemana...Sekarang aku sudah kelas 6 SD,sudah terlalu lama kuhabiskan masa SD ku di kota ini. Banyak kenangan manis dan kenangan SD yang ngga bisa dilupakan dan mungkin berbeda dari kebanyakan anak-anak yang lain.Kami keliling-keliling sawah yang banyak lintahnya..GILA NGGA??? Hahaha... Main ke sungai yang air nya sudah kotor sih hehe dan banyak lagi!!! 

Ohiya lupa aku punya 2 adik..yang ke dua perempuan namanya Syifa dan yang ke tiga laki-laki namanya Fatur.  Ya pasti mereka juga sedih...mau pindah lagi. Berat sekali untuk bercerita kepada teman-temanku kalau aku akan pindah.Tapi hal ini harus kusampaikan juga. (Bersambung...)